- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Catat Penurunan Pendapatan, Alam Sutera Realty (ASRI) Optimalkan Recurring Income
Kredit Foto: Alam Sutera
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada paruh pertama 2025, meski tetap mampu menjaga profitabilitas melalui strategi efisiensi biaya dan peningkatan kontribusi pendapatan berulang (recurring income).
Berdasarkan paparan publik yang digelar dalam Public Expose Live 2025 Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/9/2025), ASRI membukukan pendapatan Rp1,116 triliun per Juni 2025, turun 41% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1,881 triliun. Penurunan ini terutama berasal dari segmen penjualan rumah dan ruko yang menyusut dari Rp1,249 triliun pada semester I-2024 menjadi Rp290 miliar pada semester I-2025.
Meski demikian, perusahaan tetap mencatat laba bruto Rp611 miliar dengan margin 55%, lebih tinggi dibanding 52% pada tahun sebelumnya. Laba komprehensif periode berjalan juga meningkat menjadi Rp44 miliar dari Rp24 miliar, dengan margin laba bersih naik menjadi 4% dari sebelumnya 1%.
Direktur PT Alam Sutera Realty Tbk, Lilia Setiprawarti Sukotjo, menyatakan optimisme perusahaan dapat menjaga pertumbuhan penjualan dengan strategi inovasi produk dan pengembangan kawasan terintegrasi.
“Kami optimis dapat menjaga pertumbuhan penjualan dengan terus menghadirkan produk inovatif dan pengembangan kawasan yang terintegrasi, sekaligus memperkuat hubungan dan kepercayaan para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sepanjang semester I-2025, ASRI meluncurkan empat proyek baru, yakni Cluster Caksana, Cluster Virtu, dan Ruko Sigma Terrace di Suvarna Sutera, serta Cluster Vola di kawasan Alam Sutera. Dari sisi penjualan, perseroan berhasil mencatat marketing sales Rp1,4 triliun atau 40% dari target 2025. Kontributor utama penjualan berasal dari Sutera Rasuna Rp437 miliar, kavling komersial dan ruko Rp384 miliar, The Gramercy Rp164 miliar, Sutera Nexen Rp98 miliar, serta sisanya dari penjualan stok.
“Recurring income menjadi penopang stabilitas kinerja dengan kontribusi 40% dari total pendapatan atau Rp452 miliar, yang bersumber dari sewa properti komersial, pengelolaan kawasan, dan fasilitas pendukung lain,” kata Lili.
Sebagai informasi, ASRI yang berdiri sejak tahun 1994 merupakan emiten pengembang properti terintegrasi yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 2007. Perseroan fokus pada pembangunan perumahan, kawasan komersial, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan sektor hospitaliti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement