Industri Alkes Diharapkan Berkontribusi Besar pada PDB RI Beberapa Tahun Mendatang
Kredit Foto: Kemenperin
Kolaborasi GTM dan Mindray tidak hanya mencakup investasi finansial, tetapi juga investasi pengetahuan, transfer teknologi, hingga peningkatan kapasitas SDM. Mindray menghadirkan platform teknologi kelas dunia, desain produk, serta pelatihan tenaga kerja, sementara GTM berinvestasi dalam infrastruktur produksi modern, assembly line, quality control, hingga pengembangan rantai pasok lokal.
“Yang kami lakukan bukan hanya soal investasi finansial, tetapi sebuah nilai besar untuk kemandirian bangsa. Mindray membawa teknologi kelas dunia, sementara kami memastikan teknologi itu dapat diproduksi dan dikembangkan di tanah air,” jelas Febie.
Saat ini, fasilitas produksi GTM telah memenuhi standar internasional ISO 13485, lengkap dengan peralatan produksi dan pengujian ventilator maupun mesin anestesi. Targetnya, kapasitas produksi mencapai 500–1.000 unit per tahun, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk pasar ekspor.
Dari sisi tenaga kerja, tahap awal rekrutmen telah melibatkan 20 tenaga kerja lokal yang dilatih untuk menjadi operator, engineer, peneliti, hingga tenaga ahli yang menguasai teknologi tinggi. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan eskalasi kapasitas produksi.
Produk ventilator SV300 dan SV800 sudah mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%, sedangkan produk anesthesia machine WATO EX-35, WATO EX-65 PRO dan A8 sedang dalam proses mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan estimasi pencapaian juga di atas 40%, sesuai regulasi dan harapan Kementerian Perindustrian. Dengan capaian tersebut, produk ini berhak masuk kategori prioritas dalam e-Katalog pengadaan pemerintah.
“Ini adalah langkah konkret memperkuat kemandirian alat kesehatan nasional. Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen alat kesehatan kritis berteknologi tinggi,” tutur Febie.
Sementara itu, General Manager Mindray Indonesia, Max Cao menyampaikan bahwa komitmen perusahaan untuk mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kemandirian industri alat kesehatan. “Mindray adalah perusahaan perangkat medis kelas dunia, tetapi komitmen kami bersifat lokal. Mindray Indonesia berakar di sini, berdedikasi untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan bangsa ini,” ujarnya.
Menurut Max Cao, sejak tahun 2023, Mindray dan GTM memulai langkah ambisius untuk memproduksi ventilator dan anesthesia machine berkelas dunia secara lokal. Kemitraan ini menyatukan inovasi global Mindray dengan keahlian manufaktur lokal GTM. “Hari ini, saya dengan bangga menyatakan bahwa misi tersebut berhasil. Produk seri AKD yang kami kembangkan bersama tidak hanya diluncurkan, tetapi juga mendapat sambutan positif,” jelasnya.
Max Cao menyampaikan dua pencapaian penting dari hasil kolaborasi ini. Pertama, produk ventilator dan anesthesia machine tersebut telah berhasil meraih Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Kedua, sambutan pasar terbukti sangat positif dengan adanya pemesanan sebanyak 200 unit ventilator.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata komitmen kami pada strategi lokalisasi Indonesia. Respon cepat pasar semakin menguatkan keyakinan kami untuk terus melangkah,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement