Industri Asuransi Jiwa Catat Rp109 Triliun di Semester I-2025

Industri asuransi jiwa mencatat kinerja positif sepanjang semester pertama 2025 dengan total pendapatan Rp109 triliun atau tumbuh 3,6% secara tahunan (year-on-year).

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang premi lanjutan yang naik 6,1% menjadi Rp39,66 triliun, serta peningkatan jumlah tertanggung sebesar 8,8% menjadi 123,7 juta jiwa.

Baca Juga: Literasi Terbatas, Teknologi Digital Bisa Jadi Kunci Utama Tingkatan Industri Asuransi Indonesia

Menurut data kinerja ini disampaikan Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, dalam pembukaan AAJI Sportainment 2025 di GOR Otista, Jakarta Timur, Kamis (11/9). Ia menekankan bahwa daya tahan industri tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi nasional.

“Hingga semester pertama 2025, industri asuransi jiwa mencatat total pendapatan Rp109 triliun, tumbuh 3,6% YoY, didukung premi lanjutan yang naik 6,1% menjadi Rp39,66 triliun. Jumlah tertanggung juga meningkat 8,8% menjadi 123,7 juta jiwa, menandakan semakin luasnya perlindungan yang kita hadirkan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

Menurutnya, capaian tersebut mencerminkan peran industri dalam menjaga keberlanjutan perlindungan masyarakat. 

“Nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan sportivitas yang kita rayakan dalam Sportainment ini sejalan dengan nilai yang menopang industri asuransi jiwa. Seperti halnya dalam olahraga, industri kita juga tumbuh melalui konsistensi, kolaborasi, dan dedikasi,” katanya.

Selain menyoroti kinerja industri, Budi juga menegaskan komitmen AAJI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

“AAJI akan membangun Center of Excellence sebagai pusat pengembangan SDM industri asuransi jiwa dengan pendekatan pendidikan, riset, dan kolaborasi modern,” jelasnya.

Baca Juga: Bolttech Gandeng Harmony Auto, Hadirkan Solusi Asuransi Khusus Kendaraan Listrik BYD di Indonesia

Acara AAJI Sportainment 2025 diikuti 1.615 peserta dari 44 perusahaan anggota, meningkat 3,2% dibanding tahun lalu. Ajang ini mempertandingkan 13 cabang olahraga dan seni, termasuk dua cabang baru yakni Fotografi dan Catur Beregu, sebagai bentuk kolaborasi dan kreativitas di lingkungan industri.