Kredit Foto: PAM JAYA
Perumda PAM Jaya memastikan rencana penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) tidak akan memengaruhi tarif air bersih di Jakarta. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menegaskan bahwa penetapan tarif tetap menjadi kewenangan pemerintah, bukan pemegang saham.
“Penetapan tarif untuk seluruh PDAM di Indonesia diatur oleh undang-undang melalui Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah provinsi. Semuanya harus disetujui oleh Kemendagri dan Pemprov DKI Jakarta,” ujar Arief di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Menurut Arief, langkah IPO justru akan menuntut PAM Jaya menjaga kesehatan bisnis dan meningkatkan efisiensi agar menarik minat investor. Ia menambahkan, rencana masuk ke pasar modal berjalan beriringan dengan proyek besar penyambungan pipa air bersih sepanjang 700 kilometer yang akan dimulai pada 2026.
Baca Juga: PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Pendanaan dari Luar APBD
Proyek infrastruktur tersebut diperkirakan melibatkan sekitar 100 titik galian atau pit di berbagai wilayah Jakarta, yang berpotensi berdampak pada arus lalu lintas. “Jalan terdampaknya berarti kurang lebih sekitar hampir ada 100 titik pit,” jelas Arief.
Arief menuturkan, jaringan pipa akan difokuskan pada rute dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jatiluhur Hilir 1, Buaran 3 hingga Karian–Serpong. Empat IPA baru yang tengah dibangun juga disiapkan untuk mendukung distribusi air bersih di Ibu Kota.
Baca Juga: OJK Sebut Hilal IPO Lighthouse Belum Terlihat Hingga Akhir Tahun
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas PAM Jaya, Prasetyo Edi Marsudi, menyatakan IPO di Bursa Efek Indonesia diharapkan memberi dampak positif bagi masyarakat. “Dengan adanya target IPO, PAM Jaya justru harus bekerja keras memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat,” katanya.
Menurut Prasetyo, BUMD DKI Jakarta itu perlu membangun kepercayaan masyarakat sebelum menawarkan sahamnya ke investor publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Belinda Safitri
Advertisement