Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPS: Dana Rp200 Triliun Perkuat Likuiditas, Bank Diminta Tetap Hati-Hati

LPS: Dana Rp200 Triliun Perkuat Likuiditas, Bank Diminta Tetap Hati-Hati Kredit Foto: (Ist)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di sektor perbankan. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat likuiditas sekaligus mendorong ekspansi kredit di tengah tekanan ekonomi global.

“Kami tentu saja mendukung langkah dari Kementerian Keuangan,” ujar Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Meski begitu, Didik menegaskan agar bank tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Ia mengingatkan penyaluran pembiayaan harus tetap berlandaskan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan lonjakan kredit bermasalah.

Baca Juga: Soal Potensi Kredit Fiktif Usai Salurkan Dana Rp200 triliun , Ini Jawaban Purbaya

“Harus dengan asas pemberian kredit yang sehat. Jangan ngawur. Intinya, bankir pasti lebih paham dari saya, mereka punya pengalaman puluhan tahun,” tuturnya.

Didik menambahkan, kebijakan ini juga berpotensi meredakan persaingan bunga antarbank. Dengan kondisi likuiditas yang lebih longgar, tekanan untuk menawarkan bunga tinggi kepada pemilik dana besar diperkirakan berkurang.

“Tentu saja ini bisa memengaruhi tingkat bunga penjaminan. Persaingan bunga antarbank tidak akan seketat sebelumnya, sehingga bargaining power pemilik dana besar pun mungkin menurun,” jelasnya.

Lebih jauh, LPS menilai efektivitas program baru akan terlihat setelah implementasi berlangsung. Karena itu, Didik meminta perbankan tidak buru-buru menilai negatif sebelum dijalankan.

Baca Juga: Penempatan Dana Rp200 Triliun dan POJK 19/2025 Siap Genjot Kredit UMKM

“Kalau belum dicoba sudah bilang gagal, ya pasti gagal. Tapi kalau dilaksanakan, lalu dievaluasi, bisa diketahui kendalanya di mana,” ujarnya.

Menurutnya, pengalaman panjang industri perbankan dalam menyalurkan kredit menjadi modal penting untuk menjaga kualitas aset.

Ia optimistis bank mampu menyeimbangkan dorongan penyaluran dana dari pemerintah dengan prinsip kehati-hatian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: