Harga Minyak Dunia Meroket Tembus Level Tertinggi Tujuh Pekan!

Harga minyak dunia melonjak ke level tertinggi dalam tujuh pekan pada perdagangan di Rabu (24/9). Kenaikan ini ditopang penurunan mengejutkan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Pasar juga menyoroti gangguan pasokan dari Rusia, Venezuela, dan Irak.

Dilansir dari Reuters, Kamis (25/9), Minyak Brent naik 2,5% menjadi US$69,31. Sementara West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 2,5% ke US$64,99.

Baca Juga: Soal Bansos Banggar DPR Minta 2 Liter Minyak Goreng, Purbaya Usulkan 5 Sekalian

Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat melaporkan persediaan minyak mentah pekan lalu turun 607.000.

“Laporan ini cukup mendukung mengingat terjadi penurunan di berbagai kategori,” kata Mitra Again Capital, John Kilduff.

Harga juga mendapat dorongan dari konflik geopolitik. Militer Ukraina menyerang dua stasiun pompa minyak di Volgograd, Rusia. Hal tersebut memicu status darurat di kota pelabuhan Novorossiisk.

Perlabuhan tersebut merupakan pusat ekspor minyak dan gandum Rusia di Laut Hitam. Serangan drone juga disebut memperburuk pasokan bahan bakar dalam negeri akibat turunnya kapasitas kilang di Rusia.

Dari Timur Tengah, Menteri Minyak Iran Mohsen Paknejad menegaskan tidak ada pembatasan baru pada penjualan minyak negaranya, termasuk ekspor ke China.

Adapun Chevron mengurangi ekspor minyak dari Venezuela. Hal ini akibat kendala izin dari AS. Kondisi ini menambah sentimen bullish jangka pendek.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Meroket, Efek Tertundanya Ekspor Minyak Irak-Kurdistan ke Turki

Dari Kurdistan Irak, kenaikan harga terjadi meski delapan perusahaan minyak internasional mencapai kesepakatan prinsip dengan pemerintah pusat dan otoritas regional untuk melanjutkan ekspor.