Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliki Potensi Besar Jadi Pusat Industri Halal Dunia, RI Masih Hadapi Sejumlah Tantangan

Miliki Potensi Besar Jadi Pusat Industri Halal Dunia, RI Masih Hadapi Sejumlah Tantangan Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

“Kami meyakini, dengan strategi yang tepat dan komprehensif, Indonesia memiliki peluang besar menjadikan industri halal sebagai kekuatan ekonomi baru yang mampu bersaing di tingkat global. Momentum ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” tegas Menperin.

IHYA dan Halal Indo

Kemenperin melalui Pusat Industri Halal berkomitmen penuh untuk terus menjalankan program-program yang mampu mendukung pengembangan industri halal nasional, seperti penyusunan kebijakan teknis produk halal, pembentukan dan penguatan infrastruktur industri halal, pengembangan SDM industri halal, fasilitasi sertifikasi halal, peningkatan promosi dan kerja sama industri halal, serta pengawasan dan pengendalian industri halal.

“Saat ini, Kemenperin telah memiliki 22 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), delapan di antaranya merupakan LPH utama dengan cakupan pemeriksaan nasional dan internasional. Selain itu, Kemenperin juga memiliki tiga Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), tiga Lembaga Pelaksana Pelatihan Halal, dan dua Lembaga Sertifikasi Profesi untuk SDM industri halal yang tersebar di seluruh Indonesia,” sebut Agus.

Kemenperin juga secara berkelanjutan meningkatkan jumlah fasilitasi proses sertifikasi halal kepada pelaku usaha, khususnya industri kecil. Salah satu program unggulan yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir adalah penguatan ekosistem industri halal nasional melalui penyelenggaraan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

“IHYA bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga sarana penting untuk meningkatkan diplomasi dan kolaborasi industri halal Indonesia di tingkat dunia. Para pemenang IHYA bahkan dapat berperan sebagai representasi Indonesia dalam jejaring halal global,” jelas Menperin.

Pada tahun 2025, jumlah peserta IHYA meningkat menjadi 1.031 peserta, dari sebelumnya 984 peserta pada 2024. Setelah melewati proses penjurian hingga tahap akhir, diperoleh sebanyak 16 pemenang IHYA 2025. Jumlah tersebut mencerminkan antusiasme dan komitmen pelaku industri yang semakin besar terhadap IHYA.

“Dengan suksesnya penyelenggaraan IHYA 2025 ini, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Juri, Tim Pengarah, dan Panitia Penyelenggara atas partisipasi aktif dan kerjasamanya dalam seluruh proses penyelenggaraan IHYA 2025,” tutur Agus.

Di samping IHYA, untuk meningkatkan halal awareness dan akses pasar produk industri halal, sejak tahun 2024 Kemenperin bekerja sama dengan PT Dyandra Promosindo menyelenggarakan Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo). Pada tahun ini, Halal Indo berhasil menarik minat kalangan internasional, baik sebagai peserta pameran maupun calon pembeli, dengan dihadiri lebih dari 10 negara, antara lain Malaysia, Thailand, Turki, Kirgistan, Tiongkok, Ghana, Filipina, Libya, Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.

“Selain itu, Halal Indo 2025 juga telah terhubung dengan jaringan expo halal internasional, termasuk Mega Halal Bangkok, MIHAS di Malaysia, New Zealand Halal Show, hingga Halal Expo di Istanbul. Konektivitas ini semakin memperkuat peran Indonesia dalam jejaring industri halal global,” ungkap Menperin.

Sejak tahun 2024 Kemenperin bekerja sama dengan PT Dyandra Promosindo menyelenggarakan Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025. Pada tahun ini, Halal Indo 2025 berhasil diikuti oleh lebih dari 300 peserta yang terdiri dari beragam partisipan dari berbagai sektor.

Halal Indo 2025 akan menghadirkan serangkaian program yang dirancang untuk memperkuat fondasi ekosistem tanah air. Beberapa program yang dihadirkan selama 4 hari penyelenggaraan meliputi, Halal Connect, Business Matching, Fashion Show by #MARKAMARIE dan berbagai rangkaian acara Industrial Festival 2025 yang akan menghadirkan narasumber yang kredibel di bidangnya.

Pada tahun ini, Halal Indo berhasil menarik minat kalangan internasional, baik sebagai peserta pameran maupun calon pembeli, dengan dihadiri lebih dari 10 negara, antara lain Malaysia, Thailand, Kirgistan, Tiongkok, Ghana, Filipina, Libya, Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat.

“Kami percaya bahwa Halal Indo 2025 tidak hanya menjadi pameran, melainkan juga momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, membuka peluang baru, serta menghadirkan inspirasi bagi masa depan industri halal Indonesia,” ucap Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

Dalam rangkaian pembukaan Halal Indo 2025, Menperin menyaksikan dua penandatanganan kerja sama. Pertama, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan Ekosistem Rantai NIlai Halal di Indonesia. Kedua, penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Kawasan Industri Halal untuk memperkuat ekosistem industri halal antara Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) dengan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: