Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepakbola Punya Kekuatan Satukan Budaya, Komunitas, dan Industri Kreatif

Sepakbola Punya Kekuatan Satukan Budaya, Komunitas, dan Industri Kreatif Kredit Foto: Dok. Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengungkapkan olahraga seperti sepakbola mempunyai kekuatan untuk menyatukan budaya, komunitas, dan industri kreatif.

Hal tersebut terbukti dengan Persib Store, entitas bisnis yang berhasil melakukan kolaborasi dengan berbagai merek, menciptakan ekosistem komersial yang kuat, dan memanfaatkan fanbase besar dari klub sepakbola Persib Bandung, yang disebut Bobotoh. 

Baca Juga: Generasi Muda Berperan Penting Jadikan Ekonomi Kreatif Mesin Baru Pertumbuhan Nasional

Ini disampaikan Wamen Ekraf Irene saat visitasi Persib Official Store di Tamansari, Bandung pada Minggu (28/9/2025).

“Idealnya, Persib Store punya peran memberi ruang bagi ekonomi kreatif untuk tumbuh dan berdampak. Ini membuktikan bahwa olahraga seperti sepakbola punya kekuatan untuk menyatukan banyak hal seperti budaya, komunitas, dan industri kreatif,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Kamis (2/10).

Persib Bandung mampu menjadi salah satu klub sepak bola di Indonesia yang memiliki alternatif sumber pendapatan signifikan dari Persib Store dengan pengelolaan dan komersialisasi secara strategis. 

Tak hanya menjual merchandise resmi, Persib Store mampu membangun cerita, identitas, dan kebanggaan yang dekat dengan Bobotoh sekaligus masyarakat Jawa Barat.

“Setiap kota harus punya ciri khasnya begitu juga dengan brand development yang dilakukan Persib Store. Sudah saatnya pengembangan retail ini berkolaborasi dengan IP-IP lokal untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional dan jalan bareng menuju pasar global,” imbuh Wamen Ekraf Irene.

Di tempat yang sama, Head of Commercial Retail and Merchandising Persib Store Fadma Wijayati mengatakan potensi perkembangan bisnisnya tak hanya sekadar menjual merchandise resmi saja. 

Dia mengaku keterlibatan kolaborasi bersama UMKM juga pernah dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk lokal seperti dalam program KolaboraSIB yang menjalin kerja sama dengan Cosmic dan Hammerstouth untuk industri kreatif yang terus berkembang.

“Semangat baru Persib Store untuk terus berkembang tak hanya sekadar sebagai retail merchandise offline saja. Gebrakan lain tentu dilakukan dengan penjualan secara daring (online). Kami optimis bisa menjadi etalase produk kreatif Bandung yang bisa dibanggakan sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia,” tambah Fadma.

Dengan memiliki fans yang mencapai 25 juta orang, Persib mampu menjadi pionir dan contoh terbaik dalam memposisikan klub sepak bola sebagai jenama lokal dan industri kreatif yang bernilai investasi tinggi. 

Tak bergantung pada pendapatan tiket pertandingan, Persib punya merchandise store yang juga memanfaatkan digital content, platform membership, dan kampanye komunitas untuk berdampak pada perekonomian nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: