Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Veritas Institut Nilai Program Makan Bergizi Gratis Sebagai Inovasi Sosial Paling Progresif

Veritas Institut Nilai Program Makan Bergizi Gratis Sebagai Inovasi Sosial Paling Progresif Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aldi Tahir, Direktur Eksekutif Veritas Institut, memberikan apresiasi atas langkah cepat dan tegas Presiden Prabowo Subianto dalam menangani insiden teknis pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, langkah korektif yang segera diambil pemerintah menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan berfokus pada solusi.

“Respon cepat Presiden Prabowo memperlihatkan kepemimpinan yang tanggap dan bertanggung jawab. Beliau tidak menutup mata terhadap masalah, tapi segera memerintahkan evaluasi total untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi dapur penyedia makanan,” kata Aldi dalam keterangannya di Jakarta. 

Aldi menegaskan, program MBG tidak boleh dilihat dari satu-dua insiden di lapangan, melainkan sebagai kebijakan strategis negara untuk meningkatkan gizi anak bangsa dan memperkuat ekonomi rakyat. Ia mengingatkan, mempolitisasi persoalan teknis justru bisa mengaburkan manfaat besar dari program ini.

“MBG merupakan investasi sosial jangka panjang. Kita bicara tentang masa depan anak-anak Indonesia, bukan sekadar proyek makan siang. Jadi jangan dipolitisasi. Fokusnya adalah memperbaiki tata kelola dan memastikan manfaatnya terus berlanjut,” tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), hingga Juni 2025, jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai lebih dari 5,2 juta orang, mencakup anak usia PAUD, SD, SMP, SMA, madrasah, hingga ibu hamil dan menyusui. 

"Program ini juga melibatkan UMKM dan koperasi lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi dari petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro di daerah", urainya. 

Ia menilai, efek ekonominya terasa langsung. MBG menggerakkan rantai pasok lokal, dari petani ke dapur sekolah, dari nelayan ke penyedia bahan olahan. 

Baca Juga: Koalisi Sipil: Food Estate & MBG Gagal Atasi Krisis Pangan, Reforma Agraria Solusi

"Program MBG ini bentuk nyata gotong royong ekonomi rakyat yang hidup,” ujar Aldi.

Aldi menilai, keberanian dan respon cepat Presiden Prabowo memperbaiki sistem tanpa menunda pelaksanaan program menunjukkan bahwa MBG bukan sekadar janji politik, tapi komitmen moral negara terhadap masa depan generasi emas Indonesia.

“Presiden tidak menyalahkan siapa pun, tapi langsung bertindak memperkuat pengawasan dan memperbaiki manajemen dapur. Itu gaya kepemimpinan yang solutif. Pemerintah bekerja cepat agar anak-anak tetap bisa menikmati makanan bergizi tanpa gangguan,” ucapnya.

Veritas Institut juga menilai MBG sebagai program sosial paling progresif di era pemerintahan saat ini, karena mampu menyatukan tiga agenda besar sekaligus, yakni peningkatan gizi, pemerataan ekonomi rakyat, dan penguatan SDM bangsa.

“Setiap piring makan bergizi yang tersaji di sekolah, artinya ada kerja bersama ribuan tangan rakyat. Inilah bentuk nyata pembangunan inklusif yang sesungguhnya,” tutup Aldi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: