Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Selama dua hari pelaksanaan, sebanyak 36 peserta mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari panel diskusi, pemaparan materi, observasi lapangan, hingga tugas kelompok untuk merancang konsep event pariwisata berbasis budaya dan komunitas.
Kegiatan dipusatkan di Taman Wisata Candi Prambanan dan Desa Wisata Bugisan, dua lokasi yang merepresentasikan sinergi antara warisan budaya, pemberdayaan komunitas, dan pengembangan pariwisata.
Workshop ini juga menghadirkan narasumber lintas sektor, mulai dari Dinas Kebudayaan DIY dan BPD DIY yang membahas kebijakan serta pembiayaan, hingga Guru Besar Antropologi UGM Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra yang menekankan pentingnya budaya sebagai daya tarik pariwisata.
Berbagai praktik baik turut dibagikan, seperti pengalaman penyelenggaraan Ngayogjazz, Dieng Culture Festival, serta pengelolaan event di kawasan cagar budaya oleh PT Taman Wisata Candi (InJourney) dan PT Rajawali Indonesia melalui Prambanan Jazz. Peran Jogja Festivals juga menegaskan pentingnya asosiasi dalam membangun jejaring dan memperkuat ekosistem event berkelanjutan.
Untuk memperluas jangkauan, seluruh rangkaian materi workshop turut disiarkan secara daring melalui platform Zoom Meeting, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak pihak yang tertarik mengembangkan event berbasis budaya berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement