- Home
- /
- Government
- /
- Government
Purbaya Pamer Bos IMF Sebut Indonesia Jadi Bright Spot di Tengah Ketidakpastian Global
Kredit Foto: Dok. BPMI
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Purbaya mengatakan, IMF menyebut Indonesia merupakan bright spot di tengah perubahan struktural geopolitik, teknologi, dan demografi yang memicu ketidakpastian.
“Banyak negara menghadapi lonjakan utang publik dan meningkatnya aspirasi generasi muda atas kesempatan kerja. IMF memandang Indonesia sebagai “bright spot” di tengah ketidakpastian global,” tulis Purbaya di akun instagram pribadi miliknya @menkeuri, Jakarta, dikutip Senin (13/10/2025).
Baca Juga: Kantor Purbaya Mau Terbitkan Dim Sum Bond pada Kuartal IV 2025
Purbaya menambahkan, IMF menilai sejumlah kebijakan strategis menjadi kunci ketahanan ekonomi Indonesia, antara lain reformasi kelembagaan, pembentukan Danantara, hilirisasi sumber daya alam (SDA), dukungan likuiditas, pemberdayaan generasi muda, serta keberhasilan meredam keresahan publik merupakan kunci keberhasilan.
Selain itu, kebijakan fiskal pro-pertumbuhan dengan tetap menjaga disiplin fiskal menjadi nilai tambah bagi leadership Pemerintah.
“Indonesia dinilai resilien dan berpeluang besar mencapai pertumbuhan tinggi. Fundamental ekonomi yang kuat, disiplin fiskal yang konsisten dijaga, serta sektor swasta yang adaptif dan tangguh menjadi faktor kunci,” tuturnya.
Lebih lanjut, purbaya menegaskan komitmen disiplin fiskal defisit APBN di bawah 3% dan rasio utang di bawah 60% terhadap PDB. Selain itu, peran swasta diperkuat, didukung belanja fiskal yang efektif menggerakkan ekonomi.
“Insentif dunia usaha juga diberikan, suplai likuiditas berbunga rendah dipastikan memadai, serta proses deregulasi dipercepat,” terangnya.
Baca Juga: Purbaya Sebut Diri 'Setengah Dukun', Ramal Pergantian Kekuasaan di 2026
Purbaya juga menyampaikan, basis uang (base money) tumbuh sekitar 13% secara tahunan (yoy) pada September, setelah adanya penempatan dana Rp200 triliun di Himbara dengan bunga rendah.
Ia menyatakan, langkah ini bagian dari cash management, menjaga likuiditas kas negara aman sesuai disiplin fiskal namun tetap produktif mendorong ekonomi
“Mewujudkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan mengembalikan sentimen positif publik menjadi prioritas jangka pendek. Keyakinan publik terus dibangun, terutama generasi muda terhadap lapangan kerja dan masa depan ekonomi,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement