Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Purbaya Sebut Diri 'Setengah Dukun', Ramal Pergantian Kekuasaan di 2026

Purbaya Sebut Diri 'Setengah Dukun', Ramal Pergantian Kekuasaan di 2026 Kredit Foto: Istihanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan kisah penunjukannya sebagai Menkeu sekaligus memberikan pandangan tajam terkait arah kebijakan ekonomi nasional. Purbaya secara blak-blakan menyebut dirinya sebagai “setengah ekonom dan setengah dukun".

Purbaya bercerita bahwa dirinya ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan, di tengah situasi ekonomi yang kurang stabil dan meningkatnya aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025.

“Demo itu ancamannya serius. Kalau arah kebijakan ekonomi tidak diubah, maka kita akan mengalami demo dari minggu ke minggu dan semakin parah,” ungkap Purbaya dalam di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga: Purbaya Perintahkan Bea Cukai Tangkap Importir Ilegal, Tegaskan Tak Ada yang Boleh 'Main-main'

Ia bahkan memproyeksikan adanya potensi pergantian kekuasaan pada Februari 2026 jika ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi tidak segera diatasi.

“Hitungan saya sebagai ekonom dan setengah dukun, Februari tahun depan akan terjadi pergantian kekuasaan yang cost-nya buat masyarakat kita mahal,” ujarnya.

Purbaya juga mengungkapkan bahwa sebelum dilantik, ia sempat dipanggil ke Istana oleh Presiden Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta dirinya untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang saat itu tengah melambat dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Kalau tidak mengubah arah kebijakan ekonomi pada waktu itu atau sekarang, kita akan terus mengalami demo dari minggu ke minggu semakin lama semakin parah,” jelasnya. 

Baca Juga: Anak Buah Purbaya Bawa Update Realisasi Penempatan Dana Rp200 triliun di Himbara

Lebih lanjut, Purbaya mengaku bahwa dirinya menggunakan pendekatan tegas untuk meyakinkan Presiden Prabowo akan pentingnya perubahan arah kebijakan ekonomi. Dalam kesempatan itu, Purbaya juga menyinggung sejumlah peristiwa politik percobaan pelengseran yang terjadi kepada Presiden sebelumnya. 

“Saya beberkan data-data yang clear—zaman Soeharto kenapa dia jatuh, zaman Gus Dur kenapa dia jatuh, zaman SBY kenapa dia hampir jatuh, Pak Jokowi juga sama,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: