Kredit Foto: Uswah Hasanah
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menargetkan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia meningkat 5–8 kali lipat dari posisi saat ini sekitar Rp1 miliar menjadi Rp5–8 miliar per hari.
Target tersebut menjadi bagian dari upaya memperdalam pasar modal dan memperkuat likuiditas melalui peran aktif Danantara sebagai katalis investasi domestik.
Pandu menjelaskan, peningkatan aktivitas perdagangan harian penting untuk membangun ekosistem pasar modal yang lebih efisien dan produktif.
“Kami ingin pasar modal menjadi sumber pembiayaan yang lebih kuat bagi ekonomi nasional. Kuncinya adalah likuiditas dan partisipasi investor yang lebih dalam,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/10/2025).
Baca Juga: Bos Danantara Buka Suara Usai Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN
Sebagai perusahaan investasi yang dibentuk dari hasil restrukturisasi aset BUMN, Danantara berkomitmen memperkuat efisiensi dan tata kelola perusahaan pelat merah agar dapat menarik lebih banyak minat investor publik.
Pandu menilai, langkah ini akan memperluas basis investor domestik sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap dana asing.
Selain fokus pada pendalaman pasar, Danantara juga tengah mengembangkan investasi di sektor teknologi dan lingkungan.
Pandu menyebut, perusahaan menyiapkan sejumlah proyek strategis berbasis waste-to-energy di 10 kota besar di Indonesia. Proyek tersebut diharapkan dapat mendukung transisi energi nasional sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi jangka panjang.
“Investasi kami tidak hanya mengejar return finansial, tetapi juga manfaat ekonomi dan lingkungan. Waste-to-energy akan menjadi salah satu fokus utama kami ke depan,” ujarnya.
Baca Juga: Dividen BUMN Masuk Danantara, Kantor Purbaya Catat Setoran PNBP Baru Rp344,9 triliun
Hingga akhir tahun, Pandu menargetkan 80% alokasi investasi Danantara akan difokuskan di dalam negeri. Dana tersebut akan disalurkan ke instrumen pasar publik, obligasi, dan proyek investasi strategis yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Walau tahun tersisa 10 minggu, kami tetap aktif menempatkan investasi di Indonesia. Kami percaya potensi domestik masih sangat besar,” kata Pandu.
Langkah Danantara ini sejalan dengan agenda pemerintah memperdalam pasar keuangan domestik dan memperkuat peran pasar modal sebagai motor pembiayaan pembangunan.
Dengan strategi investasi hijau dan fokus pada efisiensi BUMN, Danantara diharapkan dapat menjadi katalis penggerak likuiditas dan daya saing ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement