BI Berharap Pemda Anggarkan OP di APBD 2016

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengharapkan pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggarannya untuk operasi pasar dalam APBD 2016 mendatang. Hal ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga, khususnya bahan pokok, sehingga mampu menekan laju inflasi.

"Kepada pemerintah, dalam APBD 2016 mungkin bisa dialokasikan anggaran untuk operasi pasar agar stabilitas harga dapat terwujud dan rakyat bisa terhindar dari penderitaan akibat naiknya harga," ujar Agus saat menyampaikan sambutan dalam Rapar Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ke-VI di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Agus melanjutkan operasi pasar sangat penting sekali karena ketika terjadi lonjakan harga maka operasi pasar bisa dilakukan agar stabilisasi harga terwujud.

Sementara itu, terkait agenda pemerintah untuk membangun perekonomian melalui kedaulatan pangan, percepatan pembangunan, dan infrastruktur, dirinya sangat menyambut baik program tersebut. "Kami menyambut baik berbagai program pemerintah terutama dalam kedaulatan pangan karena bagaimana pun juga pangan sangat erat kaitannya dengan pengendalian inflasi," imbuh dia.

Dirinya sangat berharap bahwa ke depan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan regulator terkait dapat merumuskan percepatan kedaulatan pangan.

"Kami sangat berharap kita dapat merumuskan langkah strategis dan mempercepat kedaulatan pangan melalui berbagai pembangunan infrastruktur seperti infrastruktur jalan, pangan, energi, dan lain-lain. Presiden punya arahan terkait dukungan bangun infastruktur. Izin diberikan tepat waktu, amdal dikeluarkan agar yang disiapkan bisa direalisasi. Kemampuan realisasi adalah tantangan kita karena akhir tahun anggaran akan hangus. Perlu realisasi anggaran," tambah Agus.

Untuk inflasi tahun ini sendiri, Agus optimistis target inflasi pada 2015 sebesar 4 persen plus minus satu persen dapat tercapai.

"Kami yakin inflasi tahun ini relatif terkendali, namun inflasi kita masih relatif tinggi dibandingkan negara-negara kawasan," tutup Agus.