Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICS Compute Luncurkan Redpumpkin.AI, Entrepreneur di Indonesia Bisa Punya CEO dan Karyawan AI

ICS Compute Luncurkan Redpumpkin.AI, Entrepreneur di Indonesia Bisa Punya CEO dan Karyawan AI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

ICS Compute, yang merupakan AWS Advanced Partner di Indonesia, resmi meluncurkan Redpumpkin.AI Business Platform. Platform ini memungkinkan setiap pelaku bisnis di Indonesia dapat memiliki karyawan hingga CEO dalam bentuk AI. 

Peluncuran ini pun menjadi terobosan yang membawa teknologi Agentic AI di Tanah Air. Redpumpkin.AI menjadi awal pergeseran dari AI tradisional yang reaktif menjadi asisten yang proaktif.

Teknologi ini diklaim penting untuk bisnis di masa depan. CEO ICS Compute, Budhi Wibawa, menegaskan bahwa ke depan kesuksesan perusahaan tidak lagi diukur dari jumlah karyawan, melainkan dari seberapa banyak Agentic AI yang dimiliki.

“Perusahaan yang terus bergantung pada proses manual akan tertinggal. Di masa depan, pertanyaan strategisnya bukan lagi berapa banyak karyawan yang Anda miliki, tetapi berapa banyak Agentic AI yang dimiliki perusahaan Anda,” ujarnya.

Agentic AI menghadirkan lompatan besar dari AI tradisional yang bersifat reaktif menjadi asisten digital proaktif yang mampu bekerja secara mandiri. Melalui Redpumpkin.AI, ICS Compute ingin mendemokratisasi akses otomasi proses bisnis berbasis kecerdasan otonom, sehingga setiap entrepreneur dapat memiliki “partner AI” yang mendukung pengambilan keputusan strategis.

Teknologi ini diklaim dapat mengatasi tantangan umum bisnis seperti pekerjaan manual, proses yang lambat, dan inefisiensi operasional. Survei LinkedIn News menunjukkan 51% perusahaan yang telah mengintegrasikan AI mengalami peningkatan pendapatan hingga 10%.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem Digital, Bank Sampoerna Siapkan Pendanaan Besar untuk Mitra Fintech

Redpumpkin.AI mampu mengubah satu instruksi menjadi eksekusi penuh terhadap tujuan kompleks secara otomatis. Sebagai contoh, dalam bidang hukum, pengguna cukup memberi perintah “Review semua NDA vendor minggu ini,” dan sistem akan menganalisis dokumen, menandai klausul penting, membandingkan dengan templat standar, hingga menyusun ringkasan eksekutif.

Dalam konteks rekrutmen, instruksi sederhana seperti “Rekrut manajer pemasaran baru” dapat dijalankan secara otomatis mulai dari penyaringan CV, penjadwalan wawancara, hingga pelaporan status harian.

Kemampuan ini didukung oleh siklus kognitif yang meniru cara kerja otak manusia, yaitu persepsi, penalaran, perencanaan, eksekusi, dan refleksi. Dengan proses belajar berkelanjutan, setiap agen AI dapat memperbaiki diri dan menyesuaikan strategi tanpa perlu instruksi tambahan.

ICS Compute merancang Redpumpkin.AI dengan mempertimbangkan kebutuhan dan regulasi pasar Indonesia. Beberapa fitur utamanya meliputi:

  • Residensi Data Lokal: Data pelanggan disimpan di Wilayah AWS Asia Pasifik (Jakarta), penting bagi sektor dengan regulasi ketat seperti perbankan dan BUMN.
  • Human-in-the-Loop (HITL): Output penting seperti draf kontrak tetap membutuhkan persetujuan manusia, dan seluruh aktivitas tercatat transparan untuk audit.
  • Konteks Lokal dan Bahasa Indonesia: Sistem memahami standar dokumen hukum dan konteks bisnis nasional.
  • Low-Code Configuration: Pengguna dapat membangun alur kerja otomatisasi tanpa kemampuan coding.
  • Multi-Agent Collaboration: Agen dari berbagai fungsi, seperti HR dan Legal, dapat bekerja sama dalam satu proses terpadu.

Redpumpkin.AI menghadirkan dua nilai utama, yaitu efisiensi waktu dan akses inklusif bagi semua jenis bisnis. Tugas manual yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam kini dapat diselesaikan hanya dalam hitungan menit, dengan hasil yang lebih konsisten dan minim kesalahan.

Baca Juga: Raja Juli Antoni: Digitalisasi Kehutanan Buka Era Baru Tata Kelola Hutan yang Transparan dan Akuntabel

Berkat arsitektur low-code, baik startup maupun korporasi besar dapat menciptakan AI Partner yang sesuai kebutuhan, mulai dari asisten kerja cerdas hingga CEO AI yang mampu menjalankan analisis strategis tingkat tinggi.

Budhi Wibawa menegaskan bahwa Agentic AI bukanlah pengganti manusia, melainkan pendamping yang memperkuat kemampuan mereka. 

“Agentic AI adalah bentuk human augmentation, ia mengambil alih pekerjaan repetitif agar manusia bisa fokus pada kreativitas, pemecahan masalah, dan inovasi,” jelasnya.

Melalui Redpumpkin.AI, ICS Compute mengajak para pemimpin bisnis di Indonesia untuk memasuki fase baru transformasi digital, di mana setiap perusahaan dapat memiliki asisten otonom yang bekerja tanpa henti selama 24 jam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: