- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasar Kripto Indonesia Tumbuh Solid, CFX Ungkap Strategi Jaga Momentum Positif
Kredit Foto: Istimewa
Pasar aset kripto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan kuat sepanjang Kuartal III-2025. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total nilai transaksi aset kripto di pasar spot mencapai Rp136,31 triliun, yang mencerminkan kenaikan sebesar 16% dibandingkan Kuartal II-2025 yang tercatat sebesar Rp117,52 triliun. Secara kumulatif, nilai transaksi aset kripto telah mencapai total Rp360,30 triliun untuk periode Januari hingga September 2025.
Pertumbuhan yang lebih signifikan terlihat pada pasar derivatif, di mana PT Central Finansial X (CFX) mencatat lonjakan nilai transaksi derivatif kripto sebesar 118% menjadi Rp52,71 triliun pada kuartal yang sama, meningkat tajam dari Rp24,17 triliun pada kuartal sebelumnya.
Total transaksi derivatif sepanjang tahun 2025 kini berada di angka Rp86,25 triliun. Jika nilai transaksi spot dan derivatif digabungkan, totalnya mencapai Rp446,55 triliun untuk periode Januari hingga September 2025. Sementara itu, OJK melaporkan bahwa jumlah konsumen aset kripto di Indonesia telah mencapai 18,08 juta per Agustus 2025.
Menanggapi statistik tersebut, Direktur Utama CFX Subani menyampaikan bahwa solidnya pasar aset kripto selama kuartal III-2025 mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dari masyarakat. Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran pasar derivatif yang semakin penting dalam ekosistem aset kripto nasional.
Subani mengatakan, "Kami melihat adanya tren yang sangat menarik di mana kontribusi transaksi derivatif terhadap total transaksi aset kripto nasional melonjak menjadi sekitar 28% pada Kuartal III-2025. Angka ini naik dari kuartal sebelumnya yang baru sebesar 17%. Pertumbuhan ini menandakan adanya pendewasaan pasar dan meningkatnya adopsi produk yang lebih beragam oleh konsumen.".
Subani optimistis momentum positif di pasar aset kripto Indonesia dapat berlanjut, bahkan, bisa turut memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian Indonesia.
Hasil studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menemukan bahwa transaksi aset kripto pada 2024 yang senilai Rp651 triliun telah menyumbang 0,32% pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan 333.000 lapangan kerja.
Dengan strategi yang tepat, Subani percaya kontribusi tersebut akan tumbuh secara eksponensial dalam 3-5 tahun ke depan. Menurutnya, terdapat empat hal yang dapat meningkatkan kontribusi industri aset kripto terhadap perekonomian Indonesia:
Baca Juga: Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia
- Penegakan hukum terhadap platform yang tak berizin, agar tercipta level playing field yang adil.
- Pengembangan produk yang inovatif dan berizin, seperti stablecoin, derivatif, crypto backed financing, dan tokenisasi real world asset (RWA).
- Perluasan akses pasar bagi investor institusional asing agar dapat memperdalam likuiditas lokal.
- Penguatan literasi dan edukasi mengenai aset kripto kepada masyarakat.
"Ketika upaya-upaya di atas dapat dilakukan secara optimal melalui kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, maka kami yakin bahwa industri aset kripto dapat memberikan multiplier effect untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," tutup Subani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement