Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan salah satu kunci utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa.
Hal tersebut diwujudkan dengan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjangkau 800.000 debitur di seluruh Indonesia dengan plafon penyaluran diperkirakan mencapai Rp40 triliun, serta peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).
Baca Juga: Presiden Prabowo Tawarkan Kopi kepada Presiden Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka
Dalam keynote speech pada kegiatan yang berpusat di Surabaya tersebut, Selasa (21/10/2025) tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan UMKM merupakan pahlawan ekonomi bangsa.
“Bapak Ibu adalah pahlawan ekonomi kita. Para UMKM, entrepreneurs, kemudian penerima KUR dan KPP. Kita beri tepuk tangan. Ijinkan saya, atas arahan dan kepercayaan Bapak Presiden untuk hadir di acara ini,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (22/10).
Dalam keynote speech-nya, Menko Airlangga memaparkan capaian program pembiayaan yang telah memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Selain itu, Menko Airlangga juga memimpin peluncuran Kredit Program Perumahan dan menyaksikan penandatanganan akad KUR secara simbolis oleh sejumlah debitur perwakilan dari berbagai sektor usaha. Hal tersebut menandai dimulainya penyaluran pembiayaan yang akan mengubah kehidupan ratusan ribu keluarga Indonesia.
Melalui acara yang berlangsung secara serentak di 38 provinsi ini, telah hadir 2.000 debitur secara luring di Surabaya, yang menjadi representasi dari ratusan ribu pelaku UMKM, petani, nelayan, dan pengusaha perumahan yang hadir di masing-masing provinsi. Setiap provinsi menyelenggarakan acara dengan kehadiran setidaknya 1.000 debitur secara luring, menciptakan euforia kebersamaan dari Sabang sampai Merauke dalam satu waktu yang sama.
Kesuksesan pelaksanaan akad massal terbesar dalam sejarah pembiayaan UMKM Indonesia ini merupakan buah kerja Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM yang dipimpin Menko Airlangga. Hingga 17 Oktober 2025, realisasi KUR mencapai Rp217,20 triliun atau 76,86% dari target tahun 2025, menjangkau 3,69 juta debitur dengan tingkat kredit bermasalah yang sangat terjaga di angka 2,28%, jauh lebih baik dari NPL Kredit UMKM secara nasional di level 4,55%.
Keberhasilan program KUR juga terlihat dari 926.742 debitur yang berhasil naik kelas, menunjukkan peran KUR dalam mendorong transformasi usaha berkelanjutan. Selain itu, dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, Pemerintah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,34 juta debitur baru, sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen kuat dalam menjangkau pelaku UMKM di pelosok nusantara. Berdasarkan kajian, setiap tahunnya KUR dapat mendorong penyerapan sekitar 19,8 juta tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata-rata empat orang.
Selain itu, Komitmen Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Asta Cita ke-2 tentang kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, terbukti nyata dari alokasi Rp85,76 triliun atau sekitar 39,49% dari realisasi KUR nasional untuk sektor pertanian dan perikanan. KUR sebesar Rp8,33 triliun telah disalurkan kepada 162.736 petani dan nelayan, memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement