Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Peluang perempuan berkembang dalam bidang ekonomi kreatif semakin terbuka dengan penjajakan kolaborasi strategis antara Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama grup hotel Accor.
Dalam talkshow “Perempuan Dalam Ekonomi Kreatif: Antara Karya, Keluarga, dan Komunitas” memperingati ulang tahun ke-7 RiiSE yang bertepatan pada Hari Ekraf Nasional yang digelar AccorHotels di Movenpick Hotel Jakarta City Centre pada Jumat kemarin, Menteri Ekraf mengeaskan perempuan merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Strategi Kementerian Ekraf Hadapi Gelombang Gig Economy
"Banyak yang di KTP-nya tertulis ‘ibu rumah tangga’ atau ‘mahasiswa’, padahal mereka produktif menghasilkan karya dan pendapatan, bahkan di dunia digital. Karena itu, acknowledge your job, acknowledge your contributions, own it, pengakuan ini bisa membuka banyak pintu bagi perempuan untuk berkembang di ekonomi kreatif," ujar Wamen Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (28/10).
AccorHotels menaungi Sofitel, Pullman, Novotel, Mercure, dan ibis. Lebih dari itu, AccorHotels memiliki program RiiSE yang merupakan jaringan internal mereka untuk menguatkan budaya perusahaan yang inklusif dan mempromosikan kesetaraan gender serta keragaman tim.
Dalam sesi talkshow, Wamen Ekraf menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membuka lebih banyak ruang bagi pelaku kreatif, khususnya perempuan, agar dapat menunjukkan karya dan kontribusinya. Wamen Ekraf turut menyebutkan rangkaian acara dalam kampanye Oktoberkreasi, di mana Kementerian Ekraf mempertemukan para pegiat kreatif dengan sektor swasta seperti mal dan hotel untuk menciptakan peluang kerja sama yang berkelanjutan dan berdampak bagi ekonomi.
“Banyak pejuang ekonomi kreatif yang selama ini belum mendapat panggung untuk menunjukkan karyanya. Lewat Oktoberkreasi, kami ingin mempertemukan mereka dengan pemilik tempat seperti mal dan hotel yang juga membutuhkan aktivitas. Kami juga membangun dashboard Ekraf Hunt agar teman-teman kreatif di seluruh Indonesia bisa terhubung dengan berbagai peluang kolaborasi. Kami ingin menunjukkan bahwa pelaku ekonomi kreatif Indonesia itu keren, profesional, dan punya potensi besar. Tujuannya agar roda ekonomi berputar, kolaborasi terjadi, dan semuanya mendapatkan manfaat,” ujar Wamen Irene.
Sementara itu, Riise Committee Accor Greater Jakarta Irma Riesan menegaskan komitmennya dalam mendorong kesetaraan gender, keberagaman, dan pemberdayaan perempuan di industri perhotelan khususnya melalui program Individual Development Program for Female Leader. Melalui program tersebut, Accor berupaya memperkuat peran pemimpin perempuan agar mampu berkontribusi lebih luas bagi kemajuan industri termasuk ekonomi kreatif.
“Bagi kami di Accor, hotel bukan hanya tempat menginap, tetapi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif di mana seni, budaya, kuliner, dan inovasi lokal menjadi bagian penting dari pengalaman tamu. Kami berharap dapat berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf untuk membuka lebih banyak peluang bagi talenta kreatif lokal dan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi berkarakter, berbudaya tinggi, dan berdaya saing global,” ujar Irma.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement