Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMBC Indonesia Bukukan Laba Rp1,47 Triliun, Kredit Tumbuh 6%

SMBC Indonesia Bukukan Laba Rp1,47 Triliun, Kredit Tumbuh 6% Kredit Foto: SMBC Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) mencatat pendapatan operasional sebesar Rp13,8 triliun pada Januari–September 2025, tumbuh 11% dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong pendapatan bunga bersih yang naik 9% serta kontribusi dari Grup OTO pascaakuisisi pada Maret 2024.

Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan, perseroan mampu menjaga kinerja solid di tengah perubahan kebijakan moneter dan kondisi pasar yang dinamis.

“SMBC Indonesia menjaga kinerja yang solid dengan merespons dinamika pasar serta pergeseran kebijakan moneter secara cepat dan efektif,” ujar Henoch dikutip dari keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga: SMBC Indonesia Kolaborasi Perkuat Kapasitas UMKM Lewat Edukasi Finansial

Kenaikan pendapatan tersebut turut didukung oleh peningkatan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) menjadi 7,1% dari 6,8% setahun sebelumnya. Perbaikan ini mencerminkan ketangguhan strategi pembiayaan perseroan di tengah biaya dana yang meningkat dan persaingan kredit yang ketat.

Penyaluran kredit mencapai Rp186,2 triliun, naik 6% year-on-year (yoy) dari Rp175,1 triliun pada 2024. Pertumbuhan terbesar tercatat pada segmen joint finance sebesar 34% yoy, disusul Jenius (8% yoy) dan segmen mikro (7% yoy). Kredit korporasi dan komersial juga tumbuh 10% yoy, sementara piutang pembiayaan Grup OTO meningkat 11% yoy.

Dari sisi pendanaan, rasio dana murah (Current Account & Savings Account/CASA) naik dari 33,6% menjadi 42%, dengan saldo mencapai Rp50,6 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6% yoy menjadi Rp120,3 triliun, meskipun deposito berjangka menurun 7% menjadi Rp69,7 triliun. Peningkatan CASA mencerminkan penguatan basis pendanaan yang lebih efisien.

Baca Juga: Pendapatan Usaha Turun, Tapi Laba Bersih SMBC Berhasil Niak 62,99%

SMBC Indonesia juga mencatat beban operasional sebesar Rp7,5 triliun atau naik 12% yoy, seiring ekspansi bisnis dan konsolidasi Grup OTO. Biaya kredit naik 45% yoy menjadi Rp4 triliun akibat peningkatan pencadangan di segmen joint finance dan korporasi. Laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,47 triliun, turun 26% yoy.

Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) bruto 2,8%, naik dari 2,2% tahun lalu namun membaik dibanding 3,2% pada akhir Juni 2025. Likuiditas perseroan juga kuat, tercermin dari rasio cakupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) 277,8% dan rasio pendanaan stabil bersih (Net Stable Funding Ratio/NSFR) 119,9%.

Henoch menegaskan, SMBC Indonesia akan terus memperkuat fondasi bisnis dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami berupaya mendukung kemajuan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan nasabah melalui pola pikir adaptif serta komitmen terhadap pertumbuhan yang bermakna,” katanya.

Sementara itu, unit bank digital SMBC Indonesia, Jenius mencatat kinerja kuat dengan jumlah pengguna mencapai 6,3 juta atau naik 7% yoy. Dana pihak ketiga yang dihimpun Jenius tumbuh 13% menjadi Rp30,7 triliun, sementara portofolio kredit , termasuk Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater , naik 7% menjadi Rp3,5 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: