Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperluas akses pembiayaan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi pengusaha UMKM dan wirausaha di Indonesia.
Hal tersebut diwujudkan dengan menghadirkan Entrepreneur Hub Finance Talk Jember 2025 melalui Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM.
Baca Juga: Sangsi akan Dicabut, EIGER Adventure Land segera Beroperasi Kembali q
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Azizah, menegaskan program Entrepreneur Hub Finance (EHF) dirancang untuk memberikan akses pembiayaan kepada wirausaha.
Ini disampaikannya saat membuka secara daring kegiatan Entrepreneur Hub Finance Talk Jember 2025 di Aula Fakultas Hukum Universitas Jember, beberapa waktu lalu.
“Ini dilakukan dengan memperkuat kapasitas kewirausahaan, meningkatkan literasi keuangan, serta menciptakan konektivitas antara modal, inovasi, dan keberlanjutan usaha,” katanya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Kamis (30/10).
Menurut Azizah, kewirausahaan merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan penentu masa depan pembangunan bangsa. Karena itu, wirausaha membutuhkan akses pembiayaan yang memadai sesuai tema Entrepreneur Hub Finance Talk Jember 2025, yaitu #PembiayaanUntukSemua.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang membuka akses modal, tetapi juga keberanian untuk tumbuh, literasi untuk mengelola, dan jejaring untuk berkembang. Kami ingin memastikan tidak ada wirausaha yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses pembiayaan,” ujar Siti Azizah.
Pelaksanaan Entrepreneur Hub Finance Talk Jember 2025 menjadi bagian dari upaya strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang menargetkan peningkatan rasio wirausaha nasional dari 3,1 persen pada 2025 menjadi 8 persen pada 2045 sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui kegiatan ini, sebanyak 100 pengusaha UMKM, wirausaha, dan mahasiswa mengikuti rangkaian sesi inspiratif, pelatihan, serta pendampingan langsung bersama pelatih profesional, mentor bisnis, dan lembaga keuangan mitra.
Kegiatan Entrepreneur Hub Finance Talk Jember 2025 dikemas dalam tiga sesi utama yang dirancang untuk memperkuat kapasitas, literasi keuangan, dan daya saing wirausaha. Peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang strategi membangun usaha yang tangguh, cerdas dalam pembiayaan, serta adaptif terhadap perubahan zaman.
Acara ini terselenggara melalui kolaborasi Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM dengan Fakultas Hukum Universitas Jember, Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE), Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Bank Jatim, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Grab Indonesia, APSKI, Forum PKN, dan LawPreneur FH Unej.
Azizah meyakini sinergi ini menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat ekosistem pembiayaan wirausaha yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global. Kolaborasi tersebut sekaligus menjadi model kemitraan antara pemerintah, akademisi, dan komunitas yang dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya.
“Kita ingin melahirkan lebih banyak wirausaha tangguh, inovatif, dan berdaya saing global karena masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan para wirausaha,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) periode 2024–2029, M. Sarmuji, mengungkapkan Jember memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, perkebunan, dan ekonomi kreatif. Potensi tersebut dapat menjadikan Jember sebagai pusat wirausaha unggulan di Jawa Timur jika dikembangkan dengan semangat kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang inklusif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement