Menperin Dorong Pelaku Industri Kreatif Hasilkan Produk Inovatif dan Kompetitif
Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pelaku industri kreatif Indonesia untuk dapat menghasilkan produk inovatif dan kompetitif sesuai standar pasar.
Terlebih, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) terampil, sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global.
Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha Kunci Dorong Ekonomi Berkelanjutan
Menperin menambahkan, pihaknya aktif memperkuat ekosistem industri kreatif melalui pengembangan SDM, fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi, serta kolaborasi dengan mitra internasional.
“Kami ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif, yang berbasis pada talenta unggul dan berdaya saing global,” tegasnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (3/11).
Selaras dengan arahan Menperin, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Doddy Rahadi mengungkapkan bahwa pembangunan SDM menjadi kunci dalam mewujudkan industri yang kuat dan berdaya saing. “Karena itu, Kemenperin menempatkan pengembangan SDM kompeten sebagai pondasi utama pembangunan industri nasional,” tegas Doddy.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Kemenperin telah memperkuat program pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri, masing-masing dengan spesialisasi di bidang industri. “Seluruh satuan pendidikan dan pelatihan vokasi ini menjadi pelopor penerapan link and match dan terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja,” jelas Doddy.
Beberapa waktu lalu, Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar selaku satuan kerja di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri (Pusdiklat) BPSDMI Kemenperin, berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussel, the Organization of African Caribbean and Pacific States (OACPS), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) sukses menyelenggarakan program peningkatan kapasitas pada ekonomi kreatif yang berlangsung pada tanggal 26 Oktober s.d. 1 November 2025 di Bali.
Kepala Pusdiklat BPSDMI Kemenperin Sidik Herman menjelaskan, pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan, pembelajaran, praktik dan pengalaman terbaik serta meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi kreatif. Para peserta pelatihan ini berjumlah 60 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif.
“Harapannya agar setiap peserta dapat membawa dampak yang signifikan terhadap pengembangan industri kreatif di negaranya masing-masing,” ujar Sidik.
“Kemenperin menyambut baik potensi kolaborasi lanjutan dengan mitra dari Afrika, Karibia, dan Pasifik, terutama dalam pengembangan SDM industri kreatif untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Sidik.
Jadi agen perubahan
Program peningkatan kapasitas ini berlangsung selama satu minggu dengan dua metode pembelajaran: pelatihan di kelas dan kunjungan lapangan. Peserta tidak hanya memperoleh teori ekonomi kreatif, tetapi juga pengalaman praktis di dunia usaha. “Kami menghadirkan pengajar dari kalangan pembuat kebijakan dan pelaku industri kreatif yang berpengalaman, agar peserta mendapatkan inspirasi langsung dari para praktisi,” ujar Kepala BDI Denpasar Arga Mahendra.
Melalui total 27 jam pelatihan, para peserta mendapatkan pembelajaran interaktif dari berbagai narasumber, termasuk praktisi industri kreatif, perwakilan Bank Indonesia, serta pembuat kebijakan dari Kemenperin, Kemlu, dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf). “Program ini ditargetkan menghasilkan 60 alumni yang akan menjadi agen perubahan di negara masing-masing, dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh di Indonesia,” kata Arga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement