PJHB Amankan Kontrak Baru dan Kolaborasi dengan Investor Jerman

PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) memperoleh dukungan dari investor asal Jerman serta sejumlah kontrak kerja sama baru yang akan memperkuat operasional armada kapal baru perseroan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk menangkap peluang pertumbuhan industri pelayaran nasional.

Komisaris Utama PJHB Hero Gozali menjelaskan, dukungan dari pihak Jerman dilakukan dalam bentuk kolaborasi proyek, bukan melalui penyertaan modal langsung. “Sudah ada investor dari Jerman juga ikut dukung. Maksudnya, investor Jerman mau masuk ke proyek kita, dukung di proyek dia,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Selain kerja sama luar negeri, Hero mengungkapkan bahwa PJHB telah menandatangani sejumlah kontrak baru di sektor pelayaran dan logistik. Kontrak tersebut akan mulai dijalankan setelah armada kapal baru perusahaan beroperasi penuh. “Sudah ada kontrak baru, nanti begitu kapal ready, langsung jalan,” kata dia.

Baca Juga: PJHB Andalkan Dana IPO dan Internal, Laba Ditarget Naik 20%

Meski tidak merinci nilai maupun mitra kerja sama, Hero memastikan seluruh kontrak telah disepakati secara komersial dan siap mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. “Itu rahasia perusahaan. Pokoknya sudah ada. Begitu kapal ready, langsung buat,” ujarnya menegaskan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah menyelesaikan pembelian tiga kapal baru yang dibiayai dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO). Setelah ketiga kapal tersebut beroperasi, perusahaan akan memaksimalkan pendapatan dari proyek-proyek baru sebelum menambah armada lagi. “Yang penting kita fokus dulu ke tiga kapal yang kita beli. Kalau bagus, kita akan berjuang terus,” katanya.

Hero menambahkan, PJHB tetap membuka peluang kolaborasi dengan investor strategis lain sepanjang memiliki visi sejalan dengan manajemen. “Kalau misalkan ada investor mau sama saya, asal percaya sama saya, saya siap layani,” ujarnya.

Baca Juga: PJHB Gunakan Dana IPO untuk Beli Tiga Kapal Baru, Siapkan Ekspansi Bertahap

Ia juga menilai prospek industri pelayaran nasional masih menjanjikan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dinilai memiliki kebutuhan tinggi terhadap kapal landing craft untuk mendukung aktivitas logistik antarwilayah. “Optimisnya karena pulau Indonesia besar. Perlu membutuhkan kapal landing craft. Itu yang kita harus dukung masyarakat,” katanya.

Hero menyebut, dinamika perdagangan global, termasuk kebijakan tarif Amerika Serikat, tidak berpengaruh besar terhadap kinerja pelayaran domestik. “Kalau saya rasa tidak ada pengaruhnya. Pengaruh sedikit saja, tapi Indonesia ini negara berkembang, jadi saya rasa tidak ada pengaruh besar,” ujarnya.