Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI-MI Luncurkan KIK EBA Syariah Perdana, Dorong Pendanaan Infrastruktur

BRI-MI Luncurkan KIK EBA Syariah Perdana, Dorong Pendanaan Infrastruktur Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar modal Indonesia kembali mencatat tonggak penting dengan pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah yang dikelola oleh PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/11/2025). 

Produk bernama KIK EBA Syariah BRI-MI Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB1) ini menjadi produk EBA Syariah pertama di sektor infrastruktur dengan nilai penerbitan mencapai Rp1,95 triliun dan peringkat AAA dari Pefindo.

Direktur Utama BRI-MI Tina Meilina menyebut pencatatan ini sebagai milestone penting bagi pengembangan investasi berbasis prinsip syariah di pasar modal nasional. 

Pencatatan KIK EBA Syariah BRI-MI JLB membuktikan bahwa prinsip syariah, transparansi, dan nilai ekonomi dapat berjalan beriringan dalam satu instrumen investasi yang kredibel,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Pasar Modal Indonesia Catat Rekor Baru, IHSG Tembus 8.163 di Akhir Oktober

Produk ini melibatkan PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) sebagai originator, Maybank Indonesia sebagai bank kustodian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai agen penampungan (escrow agent), dan BCA Sekuritas sebagai penata laksana.

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 didesain sebagai model pembiayaan syariah bagi proyek jalan tol Jakarta Lingkar Barat, yang menghubungkan Kebon Jeruk, Jakarta–Tangerang, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut BRI-MI, produk ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan peran pasar modal syariah sebagai sumber pendanaan strategis bagi pembangunan infrastruktur jangka panjang. 

“Instrumen ini tidak hanya menghadirkan alternatif investasi, tetapi juga memperluas akses terhadap pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan,” tulis manajemen BRI-MI.

Peluncuran KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 berlangsung di tengah momentum positif pasar modal. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total nilai penghimpunan dana di pasar modal hingga 5 November 2025 telah mencapai Rp2.205 triliun, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak 13 rekor tertinggi sepanjang tahun ini.

Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK I Made Bagus Tirthayatra mengatakan, tren tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional. 

“Pergerakan IHSG yang terus mencetak rekor baru mencerminkan optimisme dan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.316 Triliun

Selain kinerja indeks, jumlah investor pasar modal juga meningkat signifikan. Pada awal November 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat 19,8 juta investor, tumbuh 30% dibanding awal tahun.

Tirthayatra menilai kehadiran produk EBA Syariah turut memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional. Menurutnya, pasar modal memiliki peran besar dalam menyediakan pendanaan jangka panjang di tengah keterbatasan pembiayaan dari APBN maupun perbankan.

“Pasar modal merupakan sumber pendanaan potensial untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Produk seperti EBA Syariah menjadi bagian penting dari pembiayaan berkelanjutan,” katanya.

OJK juga menekankan pentingnya tata kelola (governance) untuk menjaga kepercayaan investor. 

“Pasar modal sangat bergantung pada trust. Tanpa kepercayaan, tidak akan ada pertumbuhan berkelanjutan,” kata Tirthayatra.

Dengan peluncuran ini, BRI-MI berharap KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 dapat menjadi contoh penerapan prinsip syariah dalam pembiayaan infrastruktur sekaligus memperluas pilihan produk investasi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: