Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Dalam meningkatkan pertumbuhan sektor emas yang berperan strategis pada perekonomian nasional, baik sebagai sumber devisa maupun instrumen keuangan, pemerintah mmperkuat ekosistem bullion.
Hal tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan forum strategis bertajuk Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets, yang turut menandai peluncuran WGC Indonesian Gold Consumer Insights Report, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga: Implementasi RIA Buka Jalan Integrasi RI dalam Tatanan Ekonomi Global
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan World Gold Council (WGC), serta menggandeng Kementerian Keuangan, Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara, dan para pelaku industri emas.
“Jadi momen ini yang mungkin di kesempatan yang baik ini bisa sama-sama kita jaga. Salah satu peluang yang bisa kita dorong untuk meningkatkan pertumbuhan adalah di ekosistem bullion,” jelas Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (13/11).
Dalam rangka implementasi amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), Pemerintah bersama OJK terus mendorong penguatan industri bulion nasional. Melalui penerbitan Peraturan OJK Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion, lembaga jasa keuangan kini memiliki landasan hukum yang kuat untuk mengembangkan kegiatan usaha bulion, baik dalam bentuk simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, penitipan emas, maupun bentuk usaha lainnya yang diawasi oleh OJK.
Penyelenggaraan Bullion Connect 2025 sekaligus menjadi momentum peluncuran laporan WGC Indonesian Gold Consumer Insights Report, yang memberikan pandangan strategis mengenai perilaku konsumen emas di Indonesia dan potensi pengembangan pasar bulion ke depan. Laporan tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar emas paling potensial di dunia, didukung oleh tingginya permintaan konsumen dan besarnya cadangan komoditas yang dimiliki. Minat masyarakat Indonesia terhadap emas yang cukup tinggi menjadi peluang signifikan bagi pertumbuhan dan kemajuan industri emas dan ekosistem bulion nasional di masa mendatang.
Lebih lanjut, PT Pegadaian menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem emas nasional melalui sinergi dan integrasi layanan keuangan berbasis emas, hingga Oktober 2025, total kelolaan emas PT Pegadaian tercatat sebesar 129 ton. Melalui strategi yang menghubungkan layanan gadai tradisional hingga perdagangan emas digital, PT Pegadaian berupaya mengoptimalkan aset emas masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan yang produktif, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam ekosistem bulion formal yang terpercaya.
Selain itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga berkomitmen memperluas akses masyarakat terhadap investasi emas melalui pengembangan kegiatan usaha bulion, hingga Oktober 2025 total kelolaan emas Bank BSI sebesar 19,77 ton. Upaya tersebut dilakukan melalui kemudahan transaksi digital, fleksibilitas pencetakan emas fisik mulai dari dua gram, serta keamanan penyimpanan emas di smart vault.
Ke depan, Pemerintah bersama pemangku kepentingan akan terus menjalankan berbagai langkah strategis untuk memperkuat pengembangan ekosistem kegiatan usaha bullion nasional. Upaya tersebut meliputi peningkatan koordinasi antarinstansi serta antara Pemerintah dan pelaku usaha, mendorong implementasi dan inovasi produk bullion sesuai amanat Undang-Undang P2SK, termasuk pengembangan Simpanan Emas, Pembiayaan Emas, dan ETF Emas, hingga pelaksanaan diseminasi dan literasi kepada masyarakat agar kepemilikan emas dapat lebih terintegrasi ke dalam ekosistem bullion nasional.
“Sinergi lintas lembaga dan badan usaha, pengembangan produk sesuai amanat Undang-Undang-Undang P2SK, penyusunan roadmap jangka menengah oleh OJK, perluasan pasar dan kerja sama internasional, serta peningkatan literasi masyarakat menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem bullion”, ungkap Deputi Ferry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement