Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Bayu Aji, mendorong Gerakan Wisata Bersih (GWB) untuk menjadi budaya baru dalam pariwisata di Indonesia, bukan sekadar kegiatan semata.
Dorongan tersebut disampaikannya dalam kegiatan GWB di Lapangan Landing Paralayang Tangga 2001, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, pada Sabtu (15/11/2025).
Baca Juga: IEU-CEPA Diharapkan Beri Manfaat Strategis Bagi Indonesia
"Budaya yang menempatkan kebersihan sebagai identitas dan fondasi utama dalam membangun pariwisata inklusif dan kompetitif," imbuhnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (17/11).
GWB Pagar Alam merupakan penyelenggaraan ke-14 secara nasional oleh Kemenpar sepanjang 2025.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai aksi, mulai dari bersih-bersih destinasi secara massal, edukasi dan kampanye sadar kebersihan, penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah ramah lingkungan, hingga penguatan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas agar solusi yang diterapkan dapat berkelanjutan.
Sejumlah komunitas lari di Pagar Alam juga turut memeriahkan kegiatan melalui fun run.
Bayu menegaskan bahwa Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar simbol, tetapi solusi konkret terhadap tantangan dalam pengelolaan destinasi.
Gerakan ini dirancang agar menjadi bagian dari sistem pengelolaan pariwisata yang hidup, konsisten, dan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.
“Melalui kegiatan hari ini, kita berharap GWB dapat memantik semangat masyarakat Pagar Alam untuk menjaga lingkungan, memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku wisata, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap pariwisata bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan arah pembangunan pariwisata Indonesia saat ini berfokus pada kualitas, keberlanjutan, dan pelibatan wisatawan secara lebih bermakna dalam ekosistem pariwisata. Kebersihan, menurutnya, bukan hanya indikator layanan, tetapi cermin peradaban dan karakter bangsa.
“Kita percaya bahwa pariwisata yang bersih adalah pariwisata yang bermartabat. Kebersihan adalah bagian dari jati diri bangsa. Mari bersama menjadikan kebersihan sebagai nilai luhur dalam pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya di Bumi Besemah yang kita cintai ini,” kata Bayu.
Pemilihan Pagar Alam sebagai lokasi penyelenggaraan GWB didasarkan pada kekayaan lanskap alamnya yang memukau, udara sejuk dataran tinggi, serta budaya masyarakat yang khas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement