Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Morgan Stanley Prediksi Saham Amerika Serikat Ungguli Pasar Global di 2026

Morgan Stanley Prediksi Saham Amerika Serikat Ungguli Pasar Global di 2026 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengungguli pasar lainnya tahun depan dan memilih aset ekuitas global dibandingkan kredit maupun obligasi pemerintah dari Negeri Paman Sam.

Morgan Stanley memperkirakan bahwa hal tersebut akan terjadi berdasarkan data bahwa belanja modal terkait kecerdasan buatan (AI) terus meningkat, diikuti oleh dukungan kebijakan yang kondusif.

Baca Juga: Bos BEI Jelaskan Dampak Redenominasi ke Harga Saham, Begini Katanya

"Aset berisiko berada dalam posisi kuat memasuki 2026. Ia didorong oleh fundamental perusahaan yang solid, percepatan investasi pada teknologi akal imitasi, serta lingkungan kebijakan yang lebih kondusif,” kata Morgan Stanley, dilansir Selasa (18/11).

Tahun ini pasar keuangan global menghadapi volatilitas tinggi akibat kebijakan tarif yang berubah-ubah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, sebagian besar ketidakpastian perdagangan dinilai mulai mereda menjelang 2026.

Morgan Stanley memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global yang moderat dan tren disinflasi tahun depan, meski menilai tingkat ketidakpastian tetap tinggi dengan rentang proyeksi yang luas.

“Ekonomi Amerika Serikat akan menjadi penentu utama arah pasar global,” ungkap Morgan Stanley.

Adapun Morgan Stanley optimistis soal indeks dari S&P 500. Ia yakin indeks saham tersebut dapat mencapai level 7.800 di 2026. Hal tersebut ditopang pertumbuhan laba yang kuat dan efisiensi yang dihasilkan dari adopsi akal imitasi.

Baca Juga: IHSG Ditutup Naik ke Level 8.416, APEX, MINA dan LUCK Jadi Saham Tercuan

Lembaga tersebut juga melihat saham berkapitalisasi kecil akan mengungguli saham berkapitalisasi besar, sementara sektor siklikal diperkirakan mengalahkan sektor defensif seiring sikap dovish dari Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: