Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Bank Indonesia (BI) berencana merilis instrumen operasi moneter berupa instrumen spot dan swap valuta asing (valas) Yuan atau renminbi China (CNY) dan Yen Jepang (JPY).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menjelaskan bahwa langkah ini sebagai upaya memperkuat pasar valas domestik sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Bank Indonesia akan membuka instrumen operasi moneter valas dalam currency yuan atau renminbi China atau CNY, dan juga currency yen,” kata Destry dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Tok! BI Tahan BI Rate di Level 4,75% di November 2025
Destry menambahkan penerbitan instrumen tersebut akan membantu mengurangi ketergantungan transaksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Ini contohnya sehingga akan mengurangi tentunya tekanan ke Dolar, karena selama ini mereka beli dolar dulu habis itu baru di-convert ke RMB," tambahnya.
Lebih lanjut, Destry mengungkapkan bahwa kebutuhan terhadap kedua mata uang tersebut terus meningkat. Hal ini tercermin dari perkembangan transaksi Local Currency Transaction (LCT) dalam satu bulan mencapai 1 miliar dolar AS.
"Ini tentunya nanti akan kita harapkan untuk transaksi-transaksi yang LCT, karena sekarang LCT kita dengan Cina itu terus mengalami peningkatan. Dalam satu bulan, itu bisa 1 billion dolar Amerika Serikat (AS)," tambahnya.
Baca Juga: BI Catat Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$ 424,4 miliar di Kuartal III 2025
BI juga mencatat pertumbuhan LCT hingga Oktober 2025 mencapai 1,6 kali lipat dibandingkan periode tahun sebelumnya. Adapun jumlah peserta LCT mencapai 15.473 entitas, jauh lebih tinggi dari 5.053 peserta pada tahun lalu.
Sementara itu, BI mencatat pertumbuhan volume transaksi LCT yang meningkat 1,6 kali lipat dibandingkan realisasi sepanjang 2024. Jumlah peserta LCT juga melonjak menjadi 15.473 entitas, naik tajam dibandingkan 5.053 peserta pada tahun lalu.
"Nah, ini salah satu contoh yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang tentunya itu akan kita sesuaikan juga dengan LCT yang sekarang ini perkembangannya luar biasa sekali," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement