Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Didorong Naik Kelas Lewat Optimalisasi Komoditas Unggulan Daerah

UMKM Didorong Naik Kelas Lewat Optimalisasi Komoditas Unggulan Daerah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkolaborasi bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kalimantan Barat mendorong UMKM untuk naik kelas melalui optimalisasi komoditas unggulan daerah.

Kalimantan Barat sendiri mempunyai potensi ekonomi besar melalui komoditas lokal seperti kratom, ikan arwana, kelapa, lidah buaya, dan berbagai produk turunannya. 

Baca Juga: Harus Jadi Katalis Transformasi Ekonomi, Ini Hasil Evaluasi 4 Kredit Program Pemerintah

Komoditas tersebut dapat menjadi penggerak ekspor yang signifikan bagi perekonomian daerah melalui pengolahan yang tepat.

Ini disampaikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman aat membuka Workshop Pengembangan Ekspor UMKM Berbasis Komoditas Unggulan Daerah di Pontianak, beberapa waktu lalu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor Kalimantan Barat pada tahun 2024 mencapai USD 2,086 miliar atau sekitar Rp33,38 triliun. Sementara pada periode Januari hingga September 2025, nilai ekspor telah menembus USD 1,422 miliar atau Rp22,76 triliun.

Melalui workshop ini, pemerintah melakukan pemetaan menyeluruh terhadap tantangan yang dihadapi para pengusaha UMKM, mulai dari kapasitas produksi, kualitas produk, akses pembiayaan, hingga penggunaan teknologi.

“Jika kendalanya pembiayaan, kita akan bantu menghubungkan dengan lembaga keuangan. Jika masalahnya pada teknologi, misalnya kualitas produk kratom, kita akan dukung proses standardisasi agar memenuhi syarat ekspor,” katanya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Selasa (25/11).

Menteri Maman menegaskan pentingnya penguatan kapasitas produksi dan standardisasi produk, perluasan akses pembiayaan yang inovatif, serta peningkatan akses pasar global melalui strategi branding, market intelligence, dan penetrasi pasar ekspor yang lebih terarah.

Ia menyebut kolaborasi dengan KADIN Kalimantan Barat menjadi jembatan strategis yang menghubungkan UMKM, industri besar, offtaker, lembaga pembiayaan, hingga pemerintah daerah, sehingga rantai pasok ekspor dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: