Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian UMKM Perkuat Sektor Pangan Inovatif

Kementerian UMKM Perkuat Sektor Pangan Inovatif Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperkuat sektor pangan inovatif melalui perluasan akses pembiayaan bagi para pengusaha UMKM terkait.

Hal tersebut diwujudkan dengan Program Bisnis Layak Funding (BISLAF) 2025 yang berhasil mencatatkan komitmen pendanaan sebesar Rp1,88 miliar dari berbagai lembaga keuangan untuk enam UMKM terpilih.

Baca Juga: Harus Jadi Katalis Transformasi Ekonomi, Ini Hasil Evaluasi 4 Kredit Program Pemerintah

Staf Ahli Bidang Hukum dan Kebijakan Publik Kementerian UMKM, Reghi Perdana, menyampaikan bahwa capaian pendanaan ini menjadi sinyal positif bagi meningkatnya kepercayaan lembaga pembiayaan terhadap potensi usaha pangan inovatif. Namun demikian, ia menegaskan tantangan pendanaan masih menjadi hambatan utama bagi UMKM sektor ini.

Dirinya menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Business Pitching & Matching BISLAF UMKM Pangan Inovatif 2025 di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

“Karena itu, perluasan akses melalui instrumen keuangan modern seperti fintech peer-to-peer lending, sukuk syariah, hingga skema urun dana menjadi sangat penting,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Selasa (25/11).

Ia menjelaskan BISLAF menyediakan pendampingan intensif selama dua bulan untuk meningkatkan kesiapan UMKM dalam mengakses pendanaan dari perbankan, investor, maupun skema pemerintah seperti KUR.

“Kami melihat semangat dan kreativitas yang luar biasa. Produk pangan inovatif tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai tambah tinggi dan mampu bersaing di pasar yang dinamis,” katanya.

Reghi menambahkan penguatan sektor pangan inovatif selaras dengan kontribusi signifikan industri makanan dan minuman yang menyumbang 6,9 persen dari total output industri pengolahan Indonesia pada 2024. 

UMKM juga memainkan peran penting dalam penyediaan pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto.

“UMKM berkontribusi besar pada penyediaan pangan untuk program MBG. Ini bukan hanya tentang gizi anak, tetapi juga penguatan ekonomi daerah,” katanya.

Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Usaha Kecil Kementerian UMKM, Ali Manshur, menegaskan BISLAF 2025 menjadi salah satu strategi peningkatan akses pembiayaan melalui pendampingan menyeluruh.

“Pitch deck yang disusun peserta BISLAF dan pengalaman mempresentasikannya saat pitching day tidak hanya bertujuan memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan dan investor, tetapi juga menjadi modal penting bagi UMKM untuk membangun kerja sama bisnis di masa depan,” ujar Ali.

Ia menjelaskan lebih dari 600 UMKM pangan inovatif mengikuti proses seleksi melalui open call, rekomendasi dinas daerah, dan asosiasi UMKM. Sebanyak 110 UMKM telah menerima pendampingan intensif selama dua bulan sejak awal Oktober 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: