Pejabat The Fed: Suku Bunga Terlalu Ketat Jadi Penyebab Naiknya Pengangguran di AS
Kredit Foto: Istimewa
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Stephen Miran menyatakan bahwa memburuknya kondisi pasar tenaga kerja disebabkan oleh kebijakan moneter yang terlalu ketat, khususnya tingkat suku bunga jangka pendek yang ditetapkan bank sentral di Amerika Serikat (AS).
Miran mengatakan tingkat pengangguran terus mengalami kenaikan secara bertahap akibat kebijakan suku bunga yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Perkuat Struktur Aset, KB Bank Tukar Aset Nonproduktif dengan Sukuk TOBA
“Kita harus mengakui bahwa tingkat pengangguran telah bergerak naik, dan itu merupakan fungsi dari kebijakan moneter yang terlalu ketat,” ujar Miran, dilansir dari Fox Business, Kamis (27/11).
Ia menegaskan kekhawatirannya bahwa jika bank sentral tidak melanjutkan pemangkasan suku bunga dengan kecepatan yang cukup, tingkat pengangguran akan terus meningkat dan bank sentral berpotensi menjadi sumber utama kenaikan pengangguran.
Miran kembali menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga secara agresif dengan keyakinan bahwa tekanan inflasi yang masih tinggi saat ini akan mereda seiring waktu.
Ia menyatakan bahwa ekonomi membutuhkan pemangkasan suku bunga yang besar agar kebijakan moneter dapat kembali ke posisi netral.
Data ketenagakerjaan terbaru menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan lapangan kerja lebih tinggi dari perkiraan, tingkat pengangguran naik ke 4,4% di Agustus.
Baca Juga: ECB: Uni Eropa Bisa Tertinggal Gegara Lambat Adopsi AI
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan menggelar pertemuan pada 9–10 Desember. Pasar keuangan saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin dari kisaran target suku bunga saat ini yang berada di 3,75% - 4%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement