Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ibas Pacu UMKM dan Ekraf Pacitan, Optimalkan Akses Modal Mudah dan Sinergi dengan Pariwisata

Ibas Pacu UMKM dan Ekraf Pacitan, Optimalkan Akses Modal Mudah dan Sinergi dengan Pariwisata Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyapa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pegiat ekonomi kreatif (Ekraf) Kabupaten Pacitan dalam acara bertajuk “Ekonomi Kreatif: Karya Pemuda, Kekuatan Bangsa”.

Kegiatan yang merupakan rangkaian kunjungan dapil ini memberikan suntikan semangat dan optimisme di tengah tantangan perekonomian global, sekaligus menegaskan komitmen Ibas dalam mengawal program permodalan usaha dari pemerintah.

Dalam sambutannya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini mengapresiasi semangat para pelaku usaha Pacitan yang tetap berjuang di tengah kondisi nasional dan internasional yang belum sepenuhnya pulih. 

“Ini menandakan Kabupaten Pacitan tidak pernah sepi dari perjuangan, komitmen, harapan, dan ikhtiar untuk menjadi kabupaten yang terus optimis, positif, dan ingin semakin maju serta sejahtera,” ujar Ibas.

Ibas juga menyoroti pentingnya dukungan penuh pemerintah terhadap UMKM dan Ekraf. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus mengawal agar pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten berupaya menghadirkan kebijakan yang memajukan ekonomi rakyat. 

“Kami mengawal agar Bapak-Ibu yang bergerak di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk ekonomi kreatif, mendapatkan permodalan yang lebih mudah, lebih cepat, dan tidak terlalu banyak persyaratan yang membebani,” tegasnya.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Integrasikan UMKM ke Rantai Pasok Industri

Dalam sesi interaktif, EBY, yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN, mendapati bahwa mayoritas peserta memanfaatkan pinjaman bank seperti KUR untuk modal usaha. Ia menjelaskan bahwa program Kredit Usaha Rakyat telah disalurkan hingga ratusan triliun rupiah sejak era pemerintahan SBY dan terus berlanjut hingga saat ini dengan suku bunga terjangkau. 

“Ini adalah cara formal yang disediakan negara untuk memudahkan kita berusaha. Jadi tidak ada istilah tidak punya modal, dengan catatan kita tahu betul ingin menjalankan usaha apa,” tambahnya.

Dr. Edhie Baskoro yang merupakan lulusan S3 IPB University, juga mengajak pelaku usaha memanfaatkan potensi Pacitan sebagai The 70 Miles of Sea Paradise dan Kota Seribu Satu Goa. Menurutnya, potensi wisata alam yang luar biasa ini dapat menjadi motor penggerak UMKM dan Ekraf. 

“Kalau pariwisata Pacitan maju, usaha-usaha lain pun ikut terdorong. Mulai dari kuliner, suvenir, jajanan, transportasi, penginapan, wastra, dan berbagai produk lainnya akan hidup,” jelasnya. Ia mendorong sinergi antara pelaku wisata dan UMKM agar dapat menarik dan melayani lebih banyak pengunjung.

Selain permodalan, Ibas yang juga lulusan S2 Nanyang Technological University Singapura, menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk serta pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. 

“Hari ini kita tidak perlu lagi punya kios atau menyewa tempat. Dengan media sosial saja kita bisa berjualan,” katanya. Ia berpesan agar pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas, kemasan, dan cita rasa produk, termasuk memaksimalkan potensi unggulan Pacitan seperti olahan gula aren.

Di akhir sambutannya, Ibas berharap UMKM dan Ekraf Pacitan dapat menjadi bagian dari solusi bangsa dengan menciptakan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi. 

“Saya berharap kita bisa menjadi bagian dari solusi bangsa, menciptakan lapangan pekerjaan, kemandirian, serta keunggulan dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang menjadi kebanggaan Kabupaten Pacitan,” tutupnya.

Baca Juga: Kementerian Ekraf Perkuat Jaringan Industri Kreatif ke Internasional Lewat JAFF Market 2025

Antusiasme peserta tercermin dari tanggapan positif yang diberikan, sejalan dengan poin-poin penting yang disampaikan. Bu Ayu, pemilik 'Ayu Kriming', produsen snack yang telah bersertifikasi PIRT dan Halal, mengungkapkan, "Pesan tentang pentingnya memanfaatkan media sosial untuk jualan sangat mengena. Kami jadi terdorong untuk tidak hanya berhenti pada PIRT dan Halal, tapi juga terus meningkatkan kualitas dan kemasan agar produk kami naik kelas."

Bu Tafa, pemilik 'Tafa Craft', pengrajin anyaman tas tradisional, menyoroti potensi pariwisata, "Kami bersyukur sekali bisa hadir. Penjelasan Bapak Ibas tentang sinergi UMKM dan pariwisata Pacitan sebagai peluang besar. Kami jadi semangat untuk terus memperkuat branding dan menjaga kualitas agar tas anyaman kami tidak kalah dengan tas bermerek lain, dan yang terpenting, penjelasan tentang kemudahan akses KUR sangat membantu kami mendapatkan modal."

Acara dialog dan motivasi ini ditutup dengan komitmen kuat Ibas untuk terus mengawal aspirasi dan kebutuhan pelaku UMKM serta ekonomi kreatif di Pacitan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Pacitan Arief Setiabudi, Ketua FPD DPRD Pacitan Baginda Rahadian, serta para pelaku UMKM dan Ekraf se-Kabupaten Pacitan yang hadir dengan antusias.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: