Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya mengintegrasikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke dalam rantai pasok industri.
Hal tersebut dilakukan dengan menggelar kegiatan Business Matching antara pelaku Usaha Besar dan UMKM di Cibubur, Jawa Barat, pada Kamis (20/11/2025) kemarin.
Baca Juga: Menko Airlangga Wanti-wanti Ketidakseimbangan dalam Penerapan AI
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pemetaan perusahaan besar (PMDN/PMA) yang memiliki komitmen kemitraan dengan UMKM sebagai syarat dari pemenuhan fasilitas berusaha. Forum ini mempertemukan enam perusahaan besar dan lebih dari 90 UMKM dari Bekasi, Karawang, Subang, Bogor, dan wilayah sekitarnya.
Staf Khusus Menteri Bidang Percepatan Hilirisasi dan Peningkatan Pengusaha Nasional, Sona Maesana, menyampaikan bahwa integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri merupakan langkah penting untuk memastikan manfaat investasi dirasakan langsung oleh masyarakat daerah.
“Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM berupaya memastikan para pelaku UMKM dapat merasakan langsung manfaat dari arus investasi di daerah mereka. Melalui forum seperti ini, kami membuka peluang agar UMKM dapat masuk dan terintegrasi ke dalam rantai pasok perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di kabupaten dan kota tersebut. Melalui business matching ini, enam perusahaan besar yang hadir membuka peluang kemitraan bagi UMKM Jawa Barat senilai kurang lebih Rp37 miliar, ” ujar Sona, dikutip dari siaran pers BKPM, Jumat (28/11).
Direktur Pemberdayaan Usaha, Delfinur Rizky Novihamzah, menambahkan bahwa penguatan database UMKM akan terus diakselerasi sebagai fondasi penyusunan kemitraan yang tepat sasaran.
“Untuk memastikan perusahaan besar mendapatkan calon mitra UMKM yang sesuai dengan kebutuhannya, penguatan dan pemutakhiran database UMKM menjadi langkah yang krusial, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di seluruh Indonesia. Kegiatan pemetaan kemitraan antara usaha besar dan UMKM ini menjadi tahapan awal dalam pendalaman database tersebut. Dengan dukungan database UMKM yang kuat dan akurat, komitmen kemitraan dari usaha besar dapat dipenuhi secara lebih tepat sasaran oleh vendor-vendor UMKM yang memiliki kapabilitas sesuai kebutuhan industri,” jelas Delfinur.
Salah satu perusahaan besar yang turut menghadiri kegiatan adalah pelaku industri kendaraan listrik. Adin Fahrudin, Facility Management Director PT Vinfast Automobile Indonesia, menegaskan bahwa kemitraan dengan UMKM lokal merupakan strategi penting untuk memperkuat keberlanjutan operasional perusahaan.
“Acara ini membantu kami menemukan calon UMKM yang dapat bekerja sama dengan kami di kemudian hari. UMKM yang hadir sudah menunjukkan kualitas dan kesiapan yang baik. Kami berharap sebagai pelaku usaha besar, kami dapat berkolaborasi dan membantu UMKM untuk go global serta naik kelas menjadi perusahaan besar,” tutur Adin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement