Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petinggi KRYA dan LABA Dideportasi, Manajemen Angkat Bicara!

Petinggi KRYA dan LABA Dideportasi, Manajemen Angkat Bicara! Kredit Foto: Bangun Karya Perkasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dan PT Green Power Group Tbk (LABA) buka suara menyusul kabar soal deportasi An Shaohong, yang menduduki posisi strategis di kedua perusahaan. 

KRYA melalui Direktur Brigitta Notoatmodjo menyampaikan bahwa perusahaan sama sekali tidak mengetahui adanya perkara yang dihadapi oleh Komisaris Utama mereka tersebut. "Perseroan memastikan bahwa Perseroan tidak mengetahui terkait dengan perkara yang dihadapi oleh Komisaris Utama yakni Bapak An Shaohong," ujar Brigitta.

Ia menambahkan, Perseroan tidak memiliki keterlibatan dalam persoalan yang dihadapi An Shaohong, baik yang terjadi di Indonesia maupun di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Lebih lanjut, KRYA menegaskan bahwa situasi ini tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional, kinerja, maupun agenda bisnis perusahaan. 

Baca Juga: KRYA Lepas 51% Saham Anak Usaha, Fokus Bisnis Bergeser ke Sektor EV

"Sehubungan dengan pemberitaan mengenai deportasi Komisaris Utama Perseroan, Bapak An Shaohong, bersama ini, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (Perseroan) hendak menyampaikan bahwa hal tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, kinerja, maupun kelangsungan usaha Perseroan. Struktur manajemen dan operasional Perseroan tetap berjalan normal sebagaimana mestinya," lanjut Brigitta. 

Saat ini, KRYA juga tengah memproses pergantian Komisaris Utama sesuai ketentuan hukum dan Anggaran Dasar, dengan informasi lanjutan akan disampaikan apabila terdapat perkembangan yang bersifat material.

Sementara itu, dari pihak LABA, Sekretaris Perusahaan Lu Haiying menuturkan bahwa hingga kini pihaknya belum dapat menghubungi An Shaohong yang merupakan Direktur Utama Perseroan. Meski demikian, perusahaan terus memantau perkembangan serta melakukan verifikasi dengan pihak terkait guna memperoleh klarifikasi resmi. 

Baca Juga: Pengendali Baru KRYA Gelar Tender Offer, Harganya Rp104 per Saham

Lu Haiying menegaskan bahwa apabila terdapat permasalahan keimigrasian atau administratif yang melibatkan An Shaohong, hal tersebut sepenuhnya menjadi urusan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas operasional perusahaan.

LABA pun memastikan seluruh fungsi manajemen dan kegiatan usaha berada dalam kendali penuh tim internal. Operasional, baik di tingkat induk maupun anak usaha, tetap berjalan normal tanpa gangguan apa pun, termasuk terhadap layanan kepada publik. 

Selain itu, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) melalui IDXNET pada 05 Desember 2025. "Sehingga apabila diperlukan adanya penyesuaian struktur organ Perseroan atas perihal ini maka segera dapat dilaksanakan di bulan Januari 2026," jelas Lu Haiying.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: