Kredit Foto: MMSGI
PT Mitra Muda Sinergi Global Investama (MMSGI) bersama Yayasan Life After Mine (LINE) menyalurkan lebih dari 8 ton bantuan logistik dan mengerahkan tim Emergency Response Team (ERT) untuk membantu korban banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra pada akhir November 2025. Bantuan tersebut ditujukan bagi warga terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, termasuk Aceh Tamiang, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui anak usaha MMSGI, PT Multi Harapan Utama (MHU), yang berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Seluruh bantuan diberangkatkan melalui loading point di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (8/12), untuk selanjutnya diterbangkan ke daerah terdampak.
Bencana banjir bandang dan longsor tersebut menyebabkan ribuan warga mengungsi, kehilangan tempat tinggal, serta mengalami keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar. Menanggapi kondisi tersebut, MMSGI bergerak cepat untuk memastikan bantuan tersalurkan secara terukur dan tepat sasaran.
Baca Juga: Danantara dan BP BUMN Himpun Dana Rp72 Miliar untuk Pemulihan Bencana Sumatra
Jika digabungkan dari seluruh donasi yang diterima di Gudang Transit Halim pada 10 Desember 2025, total bantuan logistik yang disalurkan mencapai lebih dari 8 ton. Bantuan tersebut meliputi beras, mie instan, air mineral, minyak goreng, sarden, gula, biskuit, teh, minuman instan, pops mie, super bubur, hingga pembalut wanita. Donasi tersebut juga diperkuat oleh kontribusi PT Agro City Kaltim (ACK) yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjangkau wilayah Aceh Tamiang.
Selain bantuan logistik, MMSGI bersama karyawan dan Yayasan Life After Mine (LINE) menghimpun donasi tunai sebesar Rp218.800.000 dalam waktu singkat. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak banjir melalui koordinasi dengan kementerian terkait, agar penyalurannya berlangsung cepat dan tepat.
Di sisi operasional, MHU juga menurunkan enam personel tim ERT untuk membantu penanganan bencana di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan selama enam hari. Tim ERT MHU terlibat dalam distribusi logistik ke rumah warga dan posko pengungsian, penyisiran korban di area sungai, pelaksanaan trauma healing bagi anak-anak di Posko Sopo Daganak, serta pelayanan kesehatan bagi puluhan warga di Desa Batuhula, Tamansari, dan Garoga, Kecamatan Batangtoru.
Baca Juga: PTPN dan Kementan Salurkan Bantuan Pangan ke Wilayah Terdampak di Sumatra
CEO MMSGI Sendy Greti mengatakan bantuan yang diberikan tidak hanya berupa logistik, tetapi juga kehadiran langsung di lapangan melalui tim tanggap darurat. “Musibah banjir bandang di Sumatra meninggalkan dampak berat bagi ribuan keluarga. Kami di MMSGI percaya bahwa respons cepat adalah bagian penting dari kontribusi kami kepada masyarakat. Bantuan yang disalurkan baik berupa logistik maupun dukungan tim ERT diharapkan mampu menjawab kebutuhan mendesak masyarakat secara tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT MHU Kemal Djamil Siregar menegaskan kesiapsiagaan tim ERT dalam merespons bencana. “MHU secara rutin menyiapkan tim ERT untuk merespons bencana di berbagai daerah. Dalam kejadian banjir bandang Sumatra, tim kami bergerak cepat untuk membantu evakuasi, distribusi bantuan, serta memberikan dukungan psikososial dan kesehatan,” jelasnya.
Melalui kolaborasi donasi logistik, dukungan dana tunai, koordinasi dengan kementerian dan BNPB, serta pengerahan tim ERT, MMSGI dan LINE berupaya mendukung percepatan pemulihan awal warga terdampak banjir bandang di Sumatra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement