DECTA memperkirakan pasar stablecoin euro akan terus berevolusi hingga 2026. Hal tersebut seiring diberlakukannya secara penuh regulasi dari Markets in Crypto-Assets (MiCA) di Uni Eropa.
Dilansir Senin (15/12), perusahaan pemrosesan pembayan itu menyebut bahwa kebijakan tersebut akan menghadirkan aturan bersama dalam tingkat kawasan terkait cadangan aset, pengawasan penerbit, serta standar operasional stablecoin.
Baca Juga: Lebih Praktis, Stablecoin Bisa Jadi Alternatif Investasi Dolar AS?
DECTA menyebut kerangka regulasi tersebut akan mempermudah integrasi stablecoin euro yang teregulasi ke dalam sistem pembayaran, platform perdagangan serta infrastruktur keuangan berbasis tokenisasi.
Pihaknya menilai pertumbuhan pasar dalam dua tahun ke depan akan sangat bergantung pada seberapa cepat penerbit stablecoin yang telah mendapatkan izin membangun jalur distribusi dan koneksi perbankan.
Faktor lain yang menentukan adalah tingkat adopsi institusi keuangan terhadap penyelesaian transaksi berbasis stablecoin untuk aset tertokenisasi dan pembayaran terprogram, serta kuatnya permintaan konsumen terhadap aset digital berdenominasi euro dalam bursa dan aplikasi pembayaran.
Perusahaan tersebut juga memperkirakan akan terjadi pergeseran bertahap dari token euro yang tidak patuh regulasi atau bersifat sintetis menuju stablecoin yang sepenuhnya diatur, seiring platform-platform menyesuaikan diri dengan ketentuan MiCA.
DECTA juga memproyeksikan adopsi yang tidak merata antarnegara anggota dari Uni Eropa. Perbedaan tingkat kesadaran konsumen, kebijakan aset digital di tingkat nasional, serta kematangan pasar diperkirakan akan memengaruhi kecepatan adopsi.
Baca Juga: China dan Uni Eropa Lanjutkan Negosiasi Harga Minimum Mobil Listrik
Pada tahun depan, stablecoin yang dipatok ke euro diperkirakan akan menempati peran yang lebih jelas dan terdefinisi dalam ekosistem aset digital dari Uni Eropa.
Kredit Foto: Istimewa
