- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Hilirisasi Agresif, MIND ID Perkuat Posisi Tawar RI di Peta Hijau Global
Kredit Foto: Istimewa
Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, dinilai telah menjadi pelopor sekaligus pemain utama dalam peta rantai pasok energi bersih global melalui penguatan hilirisasi mineral strategis. Langkah strategis ini tidak hanya memperkuat posisi tawar Indonesia di pasar internasional, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan ekosistem industri hijau yang berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Watch (IMEW), Ferdy Hasiman, menyatakan bahwa penguasaan proyek-proyek hilirisasi oleh MIND ID merupakan tonggak awal bagi BUMN tambang untuk masuk lebih dalam ke ekosistem energi bersih.
"MIND ID memiliki segala persyaratan untuk bersaing. Dengan masuk ke proyek hilirisasi, perusahaan sudah melangkah lebih maju. Proyek seperti smelter di Halmahera Timur milik Antam, hingga pembangunan fasilitas bauksit terintegrasi, mempertegas posisi MIND ID sebagai pelopor hilirisasi pemerintah," ujar Ferdy kepada Warta Ekonomi, Selasa (16/12/2025).
Baca Juga: Warta Ekonomi Sabet Runner Up Karya Teks Media Massa MediaMIND 2025
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki cadangan mineral strategis yang sangat signifikan, mencakup 42 persen cadangan nikel dunia, 16,3 persen timah, dan 7,18 persen kobalt. Dengan kekayaan tersebut, MIND ID memegang peran sentral sebagai pemimpin pasar (market leader) yang mengintegrasikan berbagai sektor mineral.
Ferdy menilai, keberadaan holding telah menghapus ego sektoral di antara anggota grup. Sinergi ini juga meluas hingga kolaborasi dengan sektor swasta nasional dan antar-BUMN, seperti dukungan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
"MIND ID kini menjadi pemimpin yang bisa merangkul swasta nasional, baik di industri nikel, baterai, maupun bauksit. Sinergi ini krusial karena mereka adalah leader di segala bidang mineral; ada Antam di nikel dan bauksit, Inalum di alumina, hingga Freeport di tembaga," katanya.
Baca Juga: Grup MIND ID Perkuat Inisiatif Smart Mining, Optimalkan Nilai Tambah Batu Bara Indonesia
Komitmen ESG dan Keberlanjutan
Ferdy menekankan bahwa perusahaan sekelas MIND ID dan anggotanya telah menerapkan standar tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Ia mencontohkan praktik hijau di PT Vale Indonesia melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga air dari aliran Danau Matano, serta proyek reklamasi yang konsisten dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bukit Asam Tbk.
Namun, ia mengingatkan tantangan besar dari maraknya pertambangan ilegal. "IUP ilegal ini yang memberikan stigma negatif terhadap industri tambang. Ini menjadi PR besar pemerintah karena mengganggu perusahaan yang sudah menjalankan ESG dengan baik," tegasnya.
Selain lingkungan, Ferdy menyebut kontribusi sosial terhadap masyarakat lokal juga signifikan. Di Luwu Timur, kontribusi PT Vale mencapai hampir 90 persen bagi masyarakat sekitar, sementara PT Freeport Indonesia menyumbang porsi besar terhadap PDRB Kabupaten Mimika, Papua.
Meski memiliki fundamental keuangan yang kuat dan bersifat bankable, Ferdy mencatat tantangan terbesar tetap berada pada konsistensi kebijakan pemerintah. Ia berharap pemerintah memberikan keleluasaan bagi MIND ID untuk bergerak secara korporasi murni tanpa intervensi non-bisnis.
Baca Juga: Krakatau Steel Kritis, Pengamat Nilai Integrasi ke MIND ID Jalan Terbaik
"Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa insentif pajak atau pemotongan pajak. Jangan sampai di satu sisi diminta membangun smelter dengan biaya besar, namun di sisi lain dibebani bea keluar yang tinggi. Dukungan pemerintah harus sinkron agar deviden yang dihasilkan nantinya juga besar bagi negara," pungkasnya.
Saat ini, MIND ID tengah mengakselerasi sejumlah proyek strategis, termasuk pengembangan ekosistem baterai terintegrasi di Halmahera Timur, manufaktur baterai di Karawang, hingga pengembangan artificial graphite untuk mendukung kebutuhan kendaraan listrik masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement