Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

INALUM Produksi 500 Ribu Bibit Pohon per Tahun untuk Konservasi Danau Toba

INALUM Produksi 500 Ribu Bibit Pohon per Tahun untuk Konservasi Danau Toba Kredit Foto: PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) memperkuat komitmen konservasi lingkungan di kawasan Danau Toba dengan membangun fasilitas pembibitan modern berkapasitas 500 ribu bibit pohon per tahun. Program ini ditujukan untuk mendukung penanaman pohon seluas 500 hingga 1.000 hektare per tahun di wilayah tangkapan air Danau Toba.

Kepala Grup Layanan Strategis INALUM, Daniel J.P. Hutauruk, mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari penguatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar lingkungan, seiring meningkatnya kerusakan ekosistem akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan.

“Di konservasi inilah komitmen INALUM diwujudkan. Kita sekarang sudah punya pembibitan modern dengan kapasitas 500.000 bibit pohon per tahun yang menunjang program penanaman pohon 500 sampai 1.000 hektare per tahun,” ujar Daniel dalam Media Gathering, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Baca Juga: Jelang Usia Emas, Inalum Alihkan Anggaran Hiburan HUT ke-50 untuk Bantuan Bencana di Sumatera

Menurut dia, luas lahan kritis di kawasan tangkapan air Danau Toba saat ini mencapai sekitar 250 ribu hektare, termasuk di Pulau Samosir. Kondisi tersebut berdampak langsung pada fluktuasi muka air Danau Toba yang semakin sulit diprediksi akibat perubahan iklim global.

“Fluktuasinya sangat tinggi. Ada masa-masa kenaikannya drastis, penurunannya drastis. Ini membuat INALUM harus mengubah pola operasi agar tetap berada di ketinggian 902,5 sampai 905 sesuai mandat pemerintah,” jelasnya.

Daniel menegaskan, upaya penanaman pohon tidak dilakukan secara simbolis, melainkan disertai dengan perawatan intensif. Saat ini, tingkat keberhasilan tanaman yang ditanam mencapai sekitar 80 hingga 90 persen.

“Tingkat keberhasilan 80 persen itu luar biasa effort-nya. Tapi kita bisa memastikan sekarang tanaman yang kita tanam itu 90 persen tumbuh,” katanya.

Baca Juga: Inalum Genjot SDM Kompetitif Lewat ICLF 2025

Selain menanam pohon keras untuk konservasi, INALUM juga memberikan bibit pohon produktif agar masyarakat sekitar kawasan hutan memperoleh manfaat ekonomi langsung.

“Tidak hanya sekadar pohon keras yang kita tanam, tapi juga pohon produktif, pohon buah, sehingga masyarakat bisa menikmati manfaatnya,” jabar Daniel.

Dalam pelaksanaannya, INALUM tidak bergerak sendiri. Perusahaan menggandeng berbagai pihak, mulai dari masyarakat, perusahaan swasta, pegiat lingkungan, hingga TNI dan Polri untuk terlibat dalam penanaman dan perawatan pohon.

“Gerakan ini harapan kita menjadi gerakan sosial yang lebih besar. Kita mengajak masyarakat, swasta, penggiat lingkungan, juga TNI dan Polri, dan tidak hanya menanam tetapi juga merawat,” ucapnya.

Upaya konservasi tersebut juga dihadapkan pada tantangan kebakaran hutan yang kerap terjadi di kawasan Danau Toba, khususnya saat musim kemarau. Pada 2023, sekitar 100 hektare dari 500 hektare area yang telah ditanami terdampak kebakaran.

Baca Juga: Inalum Genjot SDM Kompetitif Lewat ICLF 2025

Sebagai langkah mitigasi, INALUM membentuk kelompok Manggala Agni berbasis masyarakat di lima desa untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan.“Ini jadi PR lagi buat kita. Makanya kita memberdayakan masyarakat agar mau menjaga dari kebakaran,” kata Daniel.

Melalui program konservasi berkelanjutan ini, INALUM berharap dapat berkontribusi menjaga keberlanjutan Danau Toba sebagai sumber energi, ekosistem, dan kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: