- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Jelang Usia Emas, Inalum Alihkan Anggaran Hiburan HUT ke-50 untuk Bantuan Bencana di Sumatera
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menunjukkan komitmen kemanusiaan yang mendalam menjelang peringatan hari jadinya yang ke-50 pada 6 Januari 2026 mendatang.
Di tengah pencapaian produksi yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, perusahaan BUMN sektor industri peleburan aluminium ini memutuskan untuk mengalihkan sebagian besar anggaran perayaan ulang tahun emasnya demi membantu korban bencana alam di wilayah Sumatera.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati perusahaan terhadap musibah yang menimpa masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Head of Corporate Communication Inalum, Utrich Farzah, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan wujud kehadiran Inalum yang telah menyentuh usia setengah abad.
Baca Juga: Inalum Genjot SDM Kompetitif Lewat ICLF 2025
"Biasanya setiap ulang tahun kami punya perayaan yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat, seperti panggung hiburan dan jalan santai untuk masyarakat Batu Bara. Namun karena musibah yang terjadi di Sumatera, baik itu di Aceh, Sumatera Utara, dan juga di Sumatera Barat, maka Inalum berkomitmen untuk mendedikasikan seluruh rangkaian ulang tahun kami, sebagian besarnya itu untuk program CSR," ujar Utrich dalam Media Gathering di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Utrich menambahkan bahwa saat ini Indonesia sedang berduka dengan jumlah korban terdampak yang mencapai ratusan ribu jiwa."Kita lihat bagaimana betul-betul Indonesia bersedih karena tiga daerah tersebut, 900 ribu jiwa kalau saya tidak salah yang menjadi korban. Mari kita sama-sama berdoa untuk pulihnya wilayah Sumatera yang kita cintai," tambahnya.
Sebagai langkah nyata, Inalum menyiapkan program Aksi Peduli periode Desember 2025 hingga Januari 2026 yang mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, pasar murah di 12 titik lokasi dengan 13.000 paket sembako, hingga pemulihan infrastruktur.
Bantuan ini juga meliputi penyediaan mobiler sekolah, peralatan mitigasi bencana, tenda darurat, serta bibit pertanian dan perikanan yang disebarkan dengan partisipasi insan Inalum sebagai relawan.
Baca Juga: Industri Aluminium Menguat, Inalum Siapkan Ekspansi Besar 2026
Langkah filantropi ini dilakukan saat Inalum berada pada posisi performa operasional yang sangat kuat, dengan target produksi tahun 2025 mencapai 277.000 ton aluminium. Keberhasilan ini didukung oleh operasional dua PLTA mandiri, yaitu PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga di kawasan Toba yang memiliki kapasitas 603 megawatt.
"Alhamdulillah 2025 ini, kami sudah menggunakan bahan dasar alumina yang diproduksi oleh anak perusahaan kami yaitu Borneo Alumina Indonesia (BAI). Jadi bertahap kami sudah menghilangkan yang namanya impor alumina. Jika kapasitas penuh SGAR 1 ini mencapai 1 juta ton alumina per tahun," jelas Utrich.
Dalam kerangka ini, Inalum menjalankan hilirisasi sebagai strategi kunci melalui tiga proyek strategis, yaitu pembangunan SGAR II dan Smelter II di Mempawah, serta pembangunan Potline IV di Kuala Tanjung. Pendekatan ini dilakukan secara bertanggung jawab sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Pada aspek lingkungan, Inalum fokus pada perlindungan ekosistem Danau Toba melalui pembangunan pembibitan modern berkapasitas 500 ribu bibit pohon guna merehabilitasi 500 hektare lahan kritis setiap tahunnya. Langkah ini sekaligus memperkuat ketahanan operasional PLTA yang menjadi basis energi hijau perusahaan.
Baca Juga: Inalum Kejar Produksi 520 Ribu Ton dari Kuala Tanjung: Pasokan Listrik Jadi Taruhan
Sejalan dengan agenda dekarbonisasi global, Inalum juga melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi karbon melalui upgrading teknologi peleburan dan pengelolaan limbah dengan pendekatan 3R demi meningkatkan efisiensi sumber daya. Pada dimensi sosial, pembangunan sumber daya manusia dilakukan melalui perbaikan sarana sekolah dan penguatan UMKM lewat Rumah BUMN di Kabupaten Toba.
Dari sisi tata kelola, Inalum terus memperkuat transparansi melalui keikutsertaan dalam Aluminium Stewardship Initiative (ASI), PROPER, dan UNGC. Melalui momentum 50 tahun ini, Inalum menegaskan posisinya sebagai pilar utama Holding Industri Pertambangan (MIND ID) yang berdaulat secara bahan baku dan memiliki kepedulian sosial yang nyata bagi masyarakat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement