Kredit Foto: PIPA
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) meresmikan transformasi bisnis menjadi holding investasi energi terintegrasi, seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia (MCI) sebagai pemegang saham pengendali baru. Arah strategis tersebut diumumkan dalam Public Expose Tahunan 2025 dan menandai pergeseran fundamental dari bisnis manufaktur berbasis PVC menuju pengembangan ekosistem minyak dan gas (migas).
Direktur Utama PT Multi Makmur Lemindo Tbk, Imanuel Kevin Mayola, menyatakan transformasi ini merupakan langkah strategis jangka panjang untuk memperkuat posisi Perseroan di sektor energi nasional.
“Kami optimistis bahwa rangkaian aksi korporasi ini akan menjadi katalis positif bagi peningkatan nilai Perseroan dalam jangka menengah hingga panjang, termasuk potensi pertumbuhan kapitalisasi pasar,” ujar Imanuel dalam paparan kepada investor dan pemegang saham.
Baca Juga: Akuisisi BKPP, Landbank BUVA Bertambah 19 Hektare di Uluwatu
Manajemen menjelaskan, sejak Oktober 2025 kendali Perseroan secara resmi telah berpindah kepada MCI. Saat ini, MCI tengah menjalankan proses Mandatory Tender Offer (MTO) yang ditargetkan rampung pada awal 2026.
Adapun komposisi kepemilikan saham PIPA saat ini terdiri atas 49,92% saham milik MCI dan 50,08% saham publik. Struktur tersebut mencerminkan komitmen Perseroan untuk tetap mempertahankan porsi kepemilikan publik yang signifikan di tengah perubahan pengendalian.
Sejalan dengan transformasi tersebut, PIPA memaparkan sejumlah inisiatif strategis yang akan dijalankan mulai 2026. Salah satu fokus utama adalah investasi inti pada aset pengolahan minyak dan gas dengan estimasi nilai hingga Rp300 miliar. Investasi ini diproyeksikan menjadi sumber pendapatan utama jangka panjang dengan struktur margin yang lebih baik dibandingkan bisnis sebelumnya.
Selain itu, Perseroan juga menyiapkan penguatan infrastruktur energi melalui rencana penerbitan obligasi senilai sekitar Rp460 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan logistik dan infrastruktur energi, termasuk transportasi, penyimpanan, dan distribusi migas.
Baca Juga: IHSG Jumat Dibuka Menguat ke 8.658, Saham LAPD Pimpin Top Gainers
Di sisi perdagangan, PIPA menargetkan ekspansi usaha melalui akuisisi perusahaan afiliasi di sektor perdagangan migas. Rencana ekspansi ini direncanakan dibiayai melalui penerbitan obligasi dengan nilai hingga Rp200 miliar.
Manajemen menilai rangkaian langkah strategis tersebut ditujukan untuk menciptakan sumber pendapatan berulang, memperbaiki struktur margin, serta memperkuat posisi Perseroan dalam rantai pasok industri energi nasional, sejalan dengan upaya peningkatan ketahanan energi dalam negeri.
Sebagai bagian dari penyesuaian struktur organisasi pasca-perubahan pengendalian, PIPA berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Februari 2026. Agenda rapat mencakup perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta permohonan persetujuan awal atas rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue).
Manajemen menargetkan pelaksanaan Right Issue tersebut dapat direalisasikan pada kuartal III 2026 sebagai bagian dari pendanaan lanjutan untuk mendukung transformasi bisnis dan ekspansi usaha Perseroan di sektor energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement