Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solidaritas Tanpa Henti, Rumah Zakat Salurkan Rp12,6 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera

Solidaritas Tanpa Henti, Rumah Zakat Salurkan Rp12,6 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera sejak akhir November 2025 bukan hanya meninggalkan jejak kerusakan fisik, tetapi juga krisis kemanusiaan berskala besar.

Di tengah situasi tersebut, Rumah Zakat tampil sebagai salah satu garda terdepan dalam memastikan penyintas tidak berjalan sendiri menghadapi dampak bencana.

Melalui Program Peduli Bencana Sumatera bertajuk #KuatBersama, Rumah Zakat telah menjangkau 50.695 penerima manfaat di wilayah terdampak Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

 Baca Juga: Jasindo dan Rumah Zakat Gerak Cepat Bantu Korban Bencana di Lhokseumawe, Padang, dan Tapanuli

Intervensi ini menjadi respons nyata atas tragedi yang menelan 1.030 korban jiwa, 205 orang hilang, serta ribuan korban luka, sekaligus menghancurkan ratusan ribu rumah dan fasilitas publik.

Berbeda dari pendekatan bantuan jangka pendek, Rumah Zakat menempatkan respons bencana sebagai proses berkelanjutan. Sejak masa tanggap darurat, relawan diterjunkan dan posko kemanusiaan dibuka di titik-titik prioritas untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak masyarakat terdampak. Mulai dari distribusi logistik pangan, air bersih, layanan kesehatan, sanitasi darurat, hingga dukungan psikososial bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan menjadi fokus utama.

Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, menegaskan bahwa bantuan darurat hanyalah langkah awal.

“Respons kemanusiaan kami dirancang sebagai fondasi menuju pemulihan yang berkelanjutan. Program disusun berbasis kebutuhan riil masyarakat agar transisi ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi dapat berjalan terarah dan bermartabat,” katanya, Jumat (19/12/2025).

Di sisi lain, gerakan solidaritas publik menjadi energi penting dalam memperluas dampak bantuan. Hingga 17 Desember 2025, dana kebencanaan yang terhimpun mencapai Rp16,2 miliar, dengan lebih dari Rp12,6 miliar telah disalurkan untuk mendukung respons darurat. Sisa dana disiapkan sebagai modal keberlanjutan program pemulihan pascabencana.

Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir, menekankan pentingnya transparansi dalam menjaga kepercayaan publik.

“Setiap proses penghimpunan dan penyaluran dana kami sampaikan secara terbuka. Kepercayaan donatur adalah amanah, dan setiap rupiah harus memberi dampak nyata bagi para penyintas,” katanya.

 Baca Juga: 82 Ribu Donatur Bergerak Bersama, Rumah Zakat Salurkan Miliaran Rupiah untuk Korban Banjir Sumatera

Program Peduli Bencana Sumatera juga diperkuat kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, korporasi, komunitas, hingga lembaga filantropi nasional. Sinergi ini menjadi kunci dalam memperluas jangkauan bantuan sekaligus mempersiapkan masa transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan.

Memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi, Rumah Zakat menyiapkan langkah strategis berupa perbaikan hunian dan fasilitas dasar, penyediaan hunian sementara dan hunian tetap, pemulihan sosial-ekonomi masyarakat terdampak, serta penguatan kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan.

"Dengan pendekatan kolaboratif dan berorientasi jangka panjang, Rumah Zakat tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga berkomitmen mengawal proses bangkitnya Sumatera secara berkelanjutan menjadikan solidaritas kemanusiaan sebagai fondasi pemulihan bersama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: