Kredit Foto: InJourney
Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengungkapkan pendekatan yang diperlukan dalam mendukung pembangunan pariwisata ke depan di tengah pertumbuhan sektor pariwisata.
Dirinya menilai Indonesia perlu menerapkan pendekatan yang lebih berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif agar mampu menjawab tantangan lingkungan, sosial budaya, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat.
Baca Juga: Kemenko Perekonomian Dorong Kolaborasi Nasional Optimalkan INSW
Ini disampaikannya dalam diskusi daring “Ruang Diskusi Strategis ke-12: Penerapan Quality Tourism di Indonesia” yang digelar di Jakarta, Senin (22/12/2025).
“Pariwisata berkualitas tidak dimaknai sebagai pariwisata kelas atas atau mahal. Pendekatan ini menekankan kualitas pengalaman wisatawan, kualitas destinasi dan tata kelolanya, kualitas sumber daya manusia dan layanan, serta kualitas dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dihasilkan,” ujar Dewi, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Rabu (24/12).
Ia menegaskan pariwisata berkualitas perlu menjadi kerangka strategis dalam pembangunan pariwisata nasional agar sektor ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menjaga keberlanjutan destinasi, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Dewi juga mengajak seluruh peserta diskusi, termasuk pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata, untuk terus belajar dan berkontribusi dalam mewujudkan pariwisata Indonesia yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Tri Yanuarti, menyampaikan tren pariwisata global saat ini mengarah pada personalisasi pengalaman wisata dan perjalanan jarak dekat (short haul), yang sejalan dengan konsep pariwisata berkualitas. Tren tersebut didukung oleh digitalisasi dalam penyusunan pola perjalanan dan dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat pascapandemi COVID-19.
“Pandemi memberikan perubahan signifikan terhadap perilaku masyarakat, yang pada akhirnya turut memengaruhi preferensi mereka dalam melakukan perjalanan wisata,” kata Tri.
Sejalan dengan hal tersebut, Tri menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata berkualitas di Indonesia. Dukungan tersebut antara lain melalui penguatan pengembangan UMKM melalui berbagai stimulus, stimulus pembiayaan pariwisata melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial, serta dukungan promosi investasi dan kunjungan pariwisata.
“Kami juga mendukung promosi investasi dan kunjungan pariwisata, baik di dalam negeri melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah, maupun di luar negeri melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di mancanegara,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement