Hitachi Young Leaders Initiative ke-13 Resmi Dibuka

WE Online, Jakarta - Hitachi Asia Ltd pada hari ini, Selasa (28/7/2015), mengumumkan pembukaan secara resmi acara Hitachi Young Leaders Initiative (HYLI) ke-13. Secretary of the Department of Transportation and Communications Filipina Joseph Emilio Aguinaldo Abaya turut menyemarakkan acara ini sebagai tamu kehormatan.

Tahun ini sebanyak 31 mahasiswa terbaik dari delapan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Jepang berkumpul di Manila untuk mengadakan diskusi mendalam dengan para pemimpin terkemuka mengenai berbagai tantangan transportasi yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan ASEAN.

Forum Hitachi Young Leaders Initiative (HYLI) yang diselenggarakan pada tanggal 27-30 Juli 2015 tersebut akan menghadirkan para pembicara terkemuka yang berasal dari kawasan ASEAN.

Dengan tema utama ASEAN Perspectives on the Social and Environmental Challenges of Designing and Implementing Public Transportation Systems, dua hari pertama dari forum diskusi ini akan berfokus pada tiga subtema, yakni gambaran terkini dari urbanisasi dan keberlanjutan di kawasan ASEAN, tinjauan atas pilihan-pilihan infrastruktur untuk sistem transportasi yang terpusat pada masyarakat dan ramah lingkungan, serta membentuk budaya berbagi perubahan gaya hidup untuk sistem transportasi yang efisien.

"Selama hampir dua dekade menyelenggarakan HYLI, kami merasa sangat gembira dan berbesar hati karena telah didukung oleh para pemimpin terkemuka dan dihormati di kawasan ini. Gairah dan antusiasme mereka dalam membina generasi masa depan telah memungkinkan HYLI untuk menumbuhkan komunitas pemimpin yang kuat di ASEAN dengan pemahaman yang baik terhadap berbagai tantangan di kawasan ini. Para alumni HYLI kami akan membuktikan diri sebagai aset penting untuk membuat masa depan yang lebih cerah bagi kawasan ini," ucap Managing Director Hitachi Asia Ltd Hirohiko Morisaki.

Tahun ini forum HYLI yang berlangsung selama empat hari tersebut akan memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai berbagai permasalahan transportasi di Asia Tenggara kepada para delegasi HYLI dengan hadirnya para pembicara terkemuka.

Mereka di antaranya adalah President and Chief Executive Officer of the Bases Conversion and Development Authority (BCDA) Filipina Arnel Paciano Casanova; Transport Specialist, Regional, and Sustainable Development Department, Asian Development Bank, Nana Soetantri; President of the Indonesia Transportation Society Prof Dr Danang Parikesit; Director International Policy and Project Division Railway Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism of Japan Nobukazu Nagai; and Division Director, International Business Development & Sales Division, Hitachi, Ltd, Rail Systems Company Jiro Yasuda.

"HYLI menyediakan sebuah sarana yang unik untuk memperluas pandangan regional dan global mahasiswa melalui diskusi interaktif dengan para ahli dalam bidang masing-masing di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, HYLI memungkinkan Hitachi untuk memahami masalah-masalah nyata yang dihadapi di dunia di mana hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa Hitachi mengembangkan solusi-solusi yang dapat menjawab tantangan masyarakat," ungkap Chief Executive for Asia, Hitachi, Ltd Ichiro Iino.

Ketiga puluh satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam forum tersebut terpilih dari 230 aplikasi yang datang dari 51 universitas di kawasan ini. Semua aplikasi mahasiswa tersebut telah melewati proses seleksi yang sangat ketat berdasarkan pada kemampuan akademik yang memuaskan, kegiatan ekstrakurikuler yang baik, kualitas kepemimpinan, kemampuan berbahasa Inggris yang baik; serta ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu kawasan dan global.

Selain berbagai forum dan workshop yang dirancang untuk memastikan para mahasiswa dapat memperluas jaringan serta kesempatan belajar, mereka juga akan mengunjungi Gawad Kalinga Village dan Bonifacio Global City pada hari ketiga program HYLI.

Pada saat akhir mereka akan berbagi hal-hal yang telah mereka pelajari selama HYLI melalui sesi presentasi mahasiswa. Rekomendasi mereka selanjutnya akan diterbitkan dalam sebuah laporan (white paper) dan dibagikan kepada berbagai sektor bisnis, pemerintahan, dan akademik sebagai bahan pertimbangan mereka.