WE Online, Jakarta - Ada 12 perusahaan yang mendapat apresiasi Top IT & Telco 2015 Award. Mereka dipandang telah berhasil mengimplementasikan dan memanfaatkan berbagai solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya.
12 perusahaan peraih TOP IT - Corporate Best Practice 2015 itu adalah:
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk.
PT Pertamina (Persero)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Federal International Finance
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
PT Citilink Indonesia
PT Birotika Semesta (DHL)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
PT PINDAT (Persero)
D’Cost Restaurant Seafood
PT Pegadaian(Persero)
Event penghargaan tahunan untuk kedua kalinya ini diselenggarakan oleh Majalah Iteck di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (6/11) dan Dikomandani oleh Laode K. Kamaluddin (ASPEKTI) sebagai Ketua Dewan Juri dan Teddy Sukardi (IKTTI) sebagai Wakil Ketua Dewan Juri. Proses penjurian juga melibatkan sejumlah praktisi dan pakar TIK nasional antara lain Goenawan Loekito, M. Lutfi Handayani, Eddy Thoyib (MASTEL) dan Bhimantoro (AiTI).
Menurut Laode Kamaluddin, keberhasilan implementasi dan pemanfaatan TIK di perusahaan akan mendorong terciptanya pengelolaan manajemen dan bisnis menjadi lebih efisien, efektif, profesional, dan berdayasaing tinggi.
“Agar tetap survive dan menjadi leading di era pasar bebas, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memiliki daya saing global. Tanpa mengimplementasikan TIK dan Telco yang baik, rasanya sulit bagi sebuah perusahaan untuk memiliki daya saing global,” kata Laode
Sementara itu Goenawan Loekito, Praktisi dan Pemerhati TI (Teknologi Informasi) mengatakan, Implementasi TI di Indonesia memang masih memerlukan dorongan dari berbagai pihak termasuk seperti event penghargaan Top IT & Telco 2015 Award ini. “ Ini sudah menjadi kultur kita, kalo tidak di dorong, lambat bergerak, Meski saat ini disebut era digital, tapi TI masih belum dianggap bagian dari bisnis perusahaan. Tidak seperti negara-negara di di kawasan Asia Timur, tanpa didorong mereka sudah bergerak sendiri,” ujar Goenawan sambil menambahkan, “ umumnya kendala Implementasi TI bagi perusahaan Indonesia masih seputar besarnya investasi dan penguasaan bahasa.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement