Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Penggunaan Uang Elektronik Naik Signifikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penggunaan transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Sejak diluncurkannya Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014 silam hingga September 2015, bank sentral mencatat pertumbuhan uang elektronik sebesar 71% dan volumenya naik 217%.

Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V Panggabean mengatakan GNNT telah berhasil meningkatkan penggunaan uang elektronik oleh masyarakat Indonesia.

"Hingga Oktober 2015 terdapat sembilan bank yang bertindak sebagai penerbit uang elektronik dan 11 penerbit nonbank. Saat ini jumlah uang elektronik yang telah beredar mencapai lebih dari 43 juta instrumen dengan volume transaksi sebanyak ± 450 juta dan nilai nominal sebesar ± Rp4,3 triliun," ungkap Eni di sela festival bertajuk Cinta Nontunai, Cinta Rupiah di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Kondisi ini, tutur Eni, menunjukkan bahwa uang elektronik mulai digunakan oleh masyarakat Indonesia. "Adapun, penggunaan uang elektronik dalam aktivitas sehari-hari banyak digunakan untuk transaksi yang nilainya relatif kecil seperti biaya parkir, pembayaran tol, dan transportasi," tambahnya.

Melalui kegiatan Cinta Nontunai, Cinta Rupiah ini, BI terus bertekad untuk menggalakkan penggunaan transaksi nontunai dan mengedukasi masyarakat agar semakin banyak pengguna uang elektronik.

"Kegiatan ini bertujuan mendorong masyarakat untuk menggunakan alat pembayaran nontunai, khususnya uang elektronik, mengingat keunggulannya dalam hal efisiensi, kemudahan dan keamanan. Sejalan dengan itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk lebih mencintai rupiah dan menggunakannya dalam setiap transaksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," paparnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung mulai 19-21 November 2015 ini BI menggandeng 13 pelaku industri perbankan, kegiatan usaha penukaran valuta asing (valas), dan perusahaan pengembang inovasi jasa sistem pembayaran untuk bersama-sama memberi edukasi kepada masyarakat melalui talkshow, games, lomba, dan festival seni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: