Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengemar 'Star Wars' Ditangkap Karena Ancam Tembak Pelajar

Warta Ekonomi -

WE Online, Montana, Amerika Serikat - Seorang pria asal Montana, Amerika Serikat, ditangkap dengan dugaan mengancam akan menembak seorang pelajar untuk membuka tabir alur cerita film "Star Wars", dokumen pengadilan menunjukkan pada Selasa (22/12/2015).

Polisi mengatakan bahwa Arthur Roy marah terhadap seorang pelajar yang menjadi temannya di Facebook agar menyerahkan bagian dari cerita film serial "Star Wars: The Force Awakens" selama melakukan percakapan secara online pekan lalu.

Selama pertempuran secara online terjadi, Roy diduga memasang foto diri dengan menggambarkan dia sedang mengacungkan senjata, yang dia indikasikan sebagai senjata "Colt 1911" untuk menunjukkannya sebagai "pemberang," menurut pernyataan tertulis yang sah.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa korban tersebut takut, kalau-kalau Roy mendatanginya lalu menembaknya.

Roy juga mengatakan "akan datang untuk mencari" bocah tersebut, yang di sekolahnya petugas keamanan ditempatkan untuk mengunci pintu setelah petugas melihat ada perubahan, menurut surat itu.

"Korban takut ancaman itu menjadi kenyataan," kata Melissa Broch, deputi jaksa dari Lewis & Clark County. "Korban percaya bahwa terdakwa mungkin mendatangi sekolahnya dan mencederai dirinya. Star Wars: The Force Awakens" diputar dengan memecahkan rekor pendapatan senilai 248 juta dolar AS sebagai film box office di Amerika Serikat dan Kanada serta secara global dalam pemutaran perdananya pada akhir pekan telah mencatat pendapatan senilai 529 juta dolar AS, kata Walt Disney Co Senin lalu.

Film tersebut menandai serial ketujuh dalam dalam pembaruan waralaba Star Wars.

Roy tertangkap pada Jumat pekan lalu atas tuduhan serangan dengan menggunakan senjata sebagai sebuah kejahatan besar. Dia menampakkan dirinya pertama kali di pengadilan Lewis & Clark County pada Senin (21/12/2015), setelah dia diperintahkan membayar uang jaminan senilai 10.000 dolar AS, kata Broch.

Namun tidak jelas, apakah Roy masih dalam tahanan, ujar Broch. Dia kemungkinan akan diseret ke pengadilan distrik atas tuduhan yang sama pada bulan Januari mendatang, katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: