Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinkes Sumbar: 3.047 Kasus DBD

Warta Ekonomi -

WE Online, Padang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat terdapat 3.047 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga November 2015 di 19 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sumbar, Irene di Padang, Rabu (30/12/2015), merinci kasus DBD yang terjadi di Sumbar itu ialah 944 kasus di Padang, 345 kasus di Tanah Datar, 265 kasus di Agam, 172 kasus di Kabupaten Solok, 157 kasus di Limapuluh Kota, 151 kasus di Pesisir Selatan.

Lalu 141 kasus di Padang Pariaman, 136 kasus di Pariaman, 128 kasus di Sawahlunto, 99 kasus di Bukittinggi, 96 kasus di Pasaman, 91 kasus di Sijunjung, 83 kasus di Kota Solok, 75 kasus di Pasaman Barat, 49 kasus di Dharmasraya, 39 kasus di Solok Selatan, 29 kasus di Padang Panjang, 24 kasus di Kepulauan Mentawai dan 23 kasus di Payakumbuh.

Dari total 3.074 kasus yang tercatat tersebut diketahui tren angka kesakitan (IR) sebesar 62,87 per 100.000 penduduk dengan angka kematian (CFR) sebesar 0,62 persen atau 19 kematian.

"Kasus DBD yang ditemukan di Sumbar sepanjang 2015 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding jumlah kasus pada 2014 sebanyak 2.311 kasus atau IR sebesar 47,75 per 100.000 penduduk dengan 10 kematian atau CFR sebesar 0,43 persen," katanya.

Kabupaten/kota yang memiliki kasus dengan jumlah yang tinggi sebagian besar memiliki jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sehingga menjadi salah satu faktor resiko penyebaran DBD.

Ia menyampaikan IR dan CFR sebenarnya bersifat sangat fluktuatif dan berdasarkan pantauan di lapangan, walaupun IR terus meningkat namun CFR selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Hal ini dibuktikan dengan data CFR pada 2007 adalah 1,10 atau 2.189 kasus dengan 24 di antaranya meninggal dan pada 2014 angka CFR ialah 1 dengan catatan kasus DBD sebanyak 2.311 kasus dan 10 di antaranya meninggal.

"CFR ini merupakan indikator keberhasilan dalam upaya penanggulangan kasus DBD yang dilakukan di puskesmas rumah sakit di 19 kabupaten/kota sudah maksimal," ujarnya.

Terkait dengan peningkatan kasus DBD akan dipengaruhi oleh perilaku masyarakat setempat terutama dalam hal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus.

Sementara salah seorang warga Padang, Zainal (42) mengatakan perlu penyuluhan dari berbagai pihak terkait seperti dinas kesehatan, puskesmas ataupun rumah sakit untuk memberikan pengarahan dan pengetahuan tentang gejala hingga penanggulangan DBD.

Ia berharap pemerintah terus bersama-sama dengan masyarakat untuk mengatasi penyebarluasan DBD di Sumbar termasuk melaklukan fogging secara berkala di setiap lingkungan rumah masyarakat di provinsi itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: