WE Online, Jakarta - Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan US$ 30 miliiar untuk makan di luar setiap tahunnya. Angka tersebut akan terus naik hingga lima tahun ke depan seiring dengan perkembangan industri kuliner.
Qraved yang merupakan aplikasi direktori kuliner di Indonesia berusaha menjawab pertanyaan "makan apa dan di mana?". Berikut Qraved berhasil menghimpun 10 makanan yang paling banyak dicari oleh satu juta pengguna aktif Qraved sepanjang tahun 2015.
Orang Indonesia sepertinya memang sulit terlepas dari nasi. Hal itu terbukti karena makanan pertama yang paling dicari di tahun 2015 adalah nasi goreng. Berikutnya dalam urutan kedua adalah ayam Goreng dan ketiga adalah bakso. Selanjutnya ada pizza dan burger yang menempati urutan empat dan lima.
Kemudian dalam urutan keenam ada makanan asal Jepang yaitu sushi. Gado-gado atau yang dikenal sebagai salad asli Indonesia menempati urutan ketujuh. Makanan asal Sumatera Barat, rendang ada di urutan kedelapan, kebab dalam urutan kesembilan, dan kesepuluh adalah ramen.
Berdasarkan urutan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia masih memilih makanan lokal sebagai pilihan saat makan di luar. Kemunculan restoran yang menghadirkan makanan luar negeri tidak lantas membuat orang memilih makanan asing saat orang makan di luar.
Selain data di atas, Qraved juga menghimpun data makanan yang paling sering dicari berdasarkan kategori masakan. Dalam kategori western cuisine, pizza dari Italia terpilih sebagai urutan pertama. Makanan kedua adalah burger, ketiga adalah sandwich, keempat pasta, dan terakhir adalah salad. Makanan dari Jepang seperti sushi, ramen, dan shabu-shabu mendominasi kategori Asian cuisine dalam urutan satu, dua, dan tiga. Kemudian dim sum berada di urutan keempat dan terakhir ada tom yum di urutan kelima.
Selain menghadirkan data makanan yang paling sering dicari sepanjang tahun 2015. Qraved juga menghimpun restoran yang paling banyak dicari berdasarkan data yang dihimpun dari banyaknya reservasi yang dilakukan sepanjang tahun. Sebanyak 52% orang masih memilih restoran masakan Indonesia sebagai pilihan utama. Kedua sejumlah 20% mencari restoran yang menyajikan Chinese food, urutan ketiga adalah Japanese food sebanyak 12%. Selanjutnya 8% memilih makanan American food, 7% Italia dan 1% untuk masakan lain seperti Korean food, dan mediterranean food.
Makanan Indonesia memang sejauh ini masih menjadi primadona di negeri sendiri, namun tren tersebut bisa saja bergeser seiring dengan pertumbuhan industri kuliner. Dalam bisnis kuliner, rasa produk yang enak menjadi sebuah kewajiban, namun rasa enak saja rasanya tidak cukup. Usaha kuliner bisa gulung tikar dan terlindas persaingan yang begitu ketat jika tidak diimbangi oleh inovasi menu dan cara pemasaran yang kreatif. Tak heran, meski banyak restoran baru bermunculan, tidak sedikit dari mereka yang tumbang.
Orang mengira lokasi merupakan persoalan paling penting dalam bisnis kuliner. Padahal, konsep bisnis lebih penting. Dalam praktiknya, restoran dengan konsep kuat dan promosi memadai bisa berhasil, walau tidak berada di lokasi bagus.
Berdasarkan data yang dihimpun dari para pengguna aktif Qraved, sebanyak 47% orang memilih restoran yang menyajikan live music. Sejumlah 26% orang memilih restoran yang menyajikan high tea dengan sajian kue-kue. Kemudian 14% orang mencari restoran yang menyuguhkan minuman unik, 7% orang mencari restoran yang memiliki private room, dan 6% orang mencari restoran yang memiliki ruang untuk bekerja.
Manajemen promosi dan pemasaran sangat menentukan keberhasilan usaha kuliner. Salah satunya adalah dengan membuat restoran lebih terlihat dengan bergabung dengan situs direktori kuliner yang ternama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement