Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

53% Masyarakat Indonesia Khawatir Hadapi Masa Pensiun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sebuah hasil studi tingkat kesejahteraan di usia pensiun (retirement wellness study) yang baru-baru ini dilakukan DBS Indonesia dan Manulife Indonesia mengungkapkan bahwa 53 persen masyarakat Indonesia merasa khawatir akan kemampuan menjalani masa pensiun yang berkecukupan.

"Penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa hanya 47 persen penduduk Indonesia yang merasa memiliki dana cukup untuk masa pensiun," ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Chris Bendl di Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Dia menjelaskan kekhawatiran terbesar mereka adalah bagaimana dapat menjalani masa pensiun yang aman dan tercukupi.

"Studi ini menyebutkan bahwa 28 persen orang Indonesia mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk membayar biaya medis. Kemudian 28 persen orang Indonesia juga mengkhawatirkan siapa yang akan merawat mereka di masa pensiun nanti," sebut dia.

Adapun, kajian retirement wellness study ini mewakili pandangan lebih dari 6.000 pra-pensiunan mengenai kesiapan dan harapan mereka terkait masa pensiun. Penelitian ini meliputi enam negara, yakni Cina, Hong Kong, Indonesia, India, Singapura, dan Taiwan.

"Responden di Indonesia sebanyak 1.031 warga dari Jabodetabek, Surabaya, dan Medan yang berusia 40-60 tahun dengan pertisipasi dilakukan secara daring oleh Nielsen pada November 2015," tandas Bendl.

Sementara atribut-atribut yang diukur dalam studi ini adalah aspek kesehatan, kekayaan, dan sosial. Kemudian juga memperhitungkan perilaku dan harapan responden saat ini terhadap pensiun serta pengaruh dari masing-masing atribut.

"Kami sangat menantikan kerja sama DBS untuk menyediakan solusi inovatif agar bisa membantu nasabah untuk melindungi kebutuhan mereka, mengembangkan tabungan, dan menumbuhkan aset," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: