Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Targetkan 6.000 Pengunjung dari Festival Pasar Modal Syariah 2016

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang merupakan regulator pasar modal mandiri (self regulatory organization/SRO), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah 2016.

Dalam acara yang akan diselenggarakan mulai tanggal 30 Maret 2016 hingga 2 April 2016 tersebut, pihak penyelenggara berharap akan dikunjungi sebanyak 6.000 pengunjung. Meskipun, tidak seluruhnya akan menjadi investor.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan saat ditemui dalam acara konferensi pers Festival Pasar Modal Syariah 2016 di Jakarta, Senin (28/3/2016).

"Kita targetkan jumlah pengunjung enam ribu. Memang enam ribu itu tidak semua melakukan transaksi atau menjadi investor. Sebenarnya ada yang konteks langsung jadi investor ada yang membeli reksa dana syariah," ujarnya.

Lebih lanjut, Nicky mengungkapkan BEI sendiri pada tahun ini menargetkan sebanyak 5.000 investor syariah baru akan bergabung ke pasar modal. Ini artinya, investor dalam konteks syariah akan bertambah hampir 100 persen dari tahun lalu.

Untuk merealisasikan targetnya tersebut, salah satu yang dilakukan BEI adalah dengan mengadakan Festival Pasar Modal Syariah 2016 ini. Selain itu, BEI juga telah membuka kembali sekolah pasar modal syariah sejak Februari tahun ini.

"Khusus sekolah itu kita lakukan tiap minggu di Gedung BEI ini. Setiap kegiatan ada 30-50 persen dari mereka (peserta sekolah pasar modal syariah) tidak hanya datang untuk edukasi, tapi juga langsung buka rekening karena memang ada AB yang membuka langsung layanan," terangnya.

Sementara itu, pada bulan Februari BEI juga melakukan kerja sama dengan perusahaan sekuritas dan 10 universitas. Dari situ BEI mencatat ada pembukaan rekening sebanyak 1.000 khusus syariah.

Menurut Nicky, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk dapat menjadi pusat bagi perkembangan bagi produk investasi berbasis syariah baik di tingkatan global maupun regional. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan produk syariah khususnya pasar modal menunjukkan pertumbuhan signifikan.

"Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan nonsyariah hingga akhir tahun 2015. Dari sisi produk, jumlah saham syariah tercatat sebanyak 31 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham di Indonesia," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: