Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BP Batam Lakukan Studi Tapak Pembangunan PLTN

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Badan Pengusahaan Batam melakukan studi tapak untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang direncanakan menjadi penyedia sumber energi untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan Batam diwaktu mendatang.

"Kami sudah melakukan studi tapak guna mengetahui lokasi yang tepat untuk pembangunan pembangkit tersebut," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Senin (4/4/2016).

Studi dilakukan pada sejumlah pulau di Kota Batam antara BP Batam bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

"Proses pembangunan PLTN setidaknya membutuhkan waktu 10 tahun. Kami sudah melakukan pengecekan pada sejumlah lokasi terkait rencana tersebut," kata dia.

Meskipun proses studi sudah dilakukan, namun Andi mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan pembangunan pembangit sebagai sumber energi listrik Batam diwaktu mendatang tersebut.

"Kami bersama BATAN juga sudah menyelesailan prafeasibility study. Sesudah studinya selesai baru masuk tahap sosialisasi pada masyarakat. Jadi masih sangat panjang," kata dia.

Sebenarnya, kata dia, BP Batam juga sudah mempelajari kemungkinan pembangunan pembangkit listrik dengan sumber energi lain seperti arus dan gelombang laut.

Namun hal tersebut tidak memungkinkan mengingat gelombang dan arus laut pada sekitar jembayan barelang tidak terlalu kuat untuk bisa menghasilkan daya besar.

"Berbagai kemungkinan pembangkit berbagai sunber energi sudah kami pelajari. Namun mamang belum ada yang pas," kata Andi.

Sebelumnya perusahaan milik Pemerintah Rusia, Rosatom beberapa kali mengunjungi BP Batam menawari kerjasama pembangunan PLTN yang dinilai lebih hemat beberapa kali,dibanding menggunakan gas dan BBM.

Pembangkit Nuklir dinilai cocok untuk industri dengan kemampuan pembangkit hingga 4.800 mega watt (MW).

Director of Business Development Rasatom kala berkunjung ke Batam, Anna Kudryavtseva, di Batam, mengungkapkan jika proyek mereka sudah dilakukan Turki dengan energi 2400 mw. Mereka membutuhkan lahan sekitar 40 hektar untuk pembangkitnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: